ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Soal Keputusan 'Nyeleneh' PSSI, Pengamat: Stadion Pakansari yang Kalau Hujan Tergenang Lebih Layak dari JIS?

Pengamat Sepak Bola, Tommy Welly menanggapi soal ramai polemik JIS (Jakarta International Stadium) disebut tidak sesuai standar FIFA dan pertanyaan logika PSSI.
Sabtu, 15 Juli 2023 - 14:25 WIB
Bung Towel atau Tommy Welly, pengamat sepak bola buka suara soal polemik JIS dinilai tak sesuai standar FIFA.
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Indonesia Lawyers Club / Muhammad Bagas / tim tvOnenews.com

tvOnenews.com - Pengamat sepak bola, Tommy Welly atau kerap disapa Bung Towel ini menanggapi soal ramai polemik JIS (Jakarta International Stadium) disebut tidak sesuai standar FIFA hingga menyatakan perbedaan logika antara PSSI dan anak bola.

Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini karena dinilai tidak sesuai dengan standar FIFA

Salah satu faktor yang disebut-sebut belum memenuhi standar FIFA adalah kondisi rumput stadion sehingga menjadi alasan pula untuk direnovasi. 


Polemik Stadion JIS yang disebut tak sesuai standar FIFA oleh PSSI dan Menteri PUPR. (Muhammad Bagas/tvOnenews)

Namun yang jadi polemik di masyarakat adalah justru yang menyatakan hal tersebut adalah Menteri PUPR, bukan dari FIFA langsung. Di mana hal itu langsung memicu kecaman dari netizen.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono 

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yg memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ujar Basuki. 

Selain itu, lahan parkir yang terbatas membuat JIS dinilai belum siap menggelar pertandingan sekelas Piala Dunia.

Akses keluar masuk penonton pun menjadi salah satu kekurangan yang harus segera diperbaiki.

Tentunya ramainya polemik atas stadion berkapasitas 82 ribu penonton yang dinilai belum memenuhi standar FIFA sehingga perlu sejumlah perbaikan, langsung mendapat banyak reaksi dari para politis hingga pengamat sepak bola.

Pengamat sepak bola pertanyakan logika PSSI soal pemakaian Stadion JIS 


Pengamat sepak bola Bung Towel berbicara soal polemik JIS tidak sesuai standar FIFA. (source: Muhammad Bagas/tim tvOnenews)

Salah satunya adalah pengamat sepak bola kawakan, Tommy Welly atau kerap disapa sebagai Bung Towel.

Menurut, polemik ini hadir karena adanya kata sensitif 'JIS tidak sesuai standar FIFA'.

"Itu menjadi sensitif, itu menjadi dipersepsi seolah meng-downgrade, karena ada benturan dari informasi sepak bola, logika sepak bola dengan tidak sesuai standar FIFA," ujar Tommy Welly di Indonesia Lawyers Club.

Kalimat tersebut menjadi sensitif dan dirinya memberikan contoh .

"Saya agak tarik ke belakang, September 2022 tahun lalu, kalau mau dibelah PSSI baru, PSSI lama lah, tapi sekjennya masih sama," ujarnya.

Bung Towel menyebut kala itu Sekjen PSSI, Yunus Nusi ngomong bahwa JIS tidak sesuai standar FIFA.

Di mana setelah itu, langsung serentak atas reaksi, ada resistance dari publik bola.

"Yang merasa mungkin, pemahaman logika sepak bolanya antara JIS dengan pernyataan Sekjen PSSI berhadap-hadapan, tidak dipahami," ujarnya.

"Walaupun kemudian diralat, waktu itu mau uji coba melawan curacao, akhirnya PSSI memutuskan lawan Curacao-nya di Pakansari," tuturnya.

Bung Towel mengungkapkan bahwa jika menggunakan logika, di satu sisi tanda kutip menyerang JIS dianggap tidak sesuai standar FIFA.

"Tapi PSSI memilih stadion Pakansari, pekansari yang suka tergenang air kalau hujan. Sementara JIS ini kan dengan standar yang kita tahu itu nggak boleh lebih dari 10 detik, artinya drainase itu gak boleh lebih dari 10 detik, air harus surut," ungkapnya.

Lebih lanjut, Tommy menyebut alasan mengapa hal itu disebut sensitif termasuk ketika Menteri PUPR menyatakan tidak sesuai standar FIFA.

"Lalu kita kan berpikir bahwa lebih baik otoritas yang berwenang lah yang ngomong itu, dalam hal ini FIFA," imbuhnya.

Menurutnya jika berbicara mengerucut terkait Piala Dunia u-17, maka biarlah technical delegate FIFA segera datang untuk memverifikasi stadion-stadion yang akan dipakai dan menyatakan itu. (ind)

Akses masuk bus

Basuki Hadimuljono mengungkapkan kekurangan JIS yang harus segera diperbaiki adalah akses bus JIS, 

Lanjut Basuki, tidak memiliki akses bus yang memadai sehingga para pemain dan ofisial tim kesulitan untuk masuk. "Kondisi sekarang, bus tidak bisa masuk sini karena disana pintu itu akan dibongkar supaya bus bisa masuk," ujar Basuki saat meninjau Stadion JIS, Selasa (4/7/2023). 

Kendati demikian, dia menyatakan bahwa hal tersebut bukan persoalan besar sehingga bisa segera diperbaiki. 

"Kalau kondisi sekarang bisa tidak bisa masuk karena ada pintu tiket di sana yang nanti harus dilebarkan atau dibongkar," ucapnya. (ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Klasemen
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
background

Pekan ke-8

Waktu yang ditampilkan adalah WIB

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT