Menerjemahkan Indonesia Incorporated ke Langkah Aksi
- Viva
Oleh:
Teguh Anantawikrama, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Transformasi Teknologi dan Digital
tvOnenews.com - Konsep Indonesia Incorporated adalah ajakan agar seluruh elemen bangsa—pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat—bergerak bersama sebagai satu kesatuan strategis dalam membangun ekonomi nasional yang berdaulat dan menyejahterakan rakyat. Untuk itu, dunia usaha dan pemerintah harus bergandengan tangan, berpikir dengan satu tujuan: menciptakan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi bangsa.
Namun, semangat ini tidak akan terwujud jika masing-masing kementerian masih terjebak dalam ego sektoral. Sinergi hanya akan lahir bila seluruh instansi pemerintah menanggalkan batas-batas birokrasi sektoralnya dan mulai bekerja lintas fungsi, mempercepat proses bisnis, dan mengutamakan hasil nyata.
Mempercepat Proses Bisnis dan Kolaborasi Lintas Kementerian
Langkah pertama adalah membangun mekanisme kolaborasi lintas kementerian yang berbasis misi (mission-oriented collaboration). Keberhasilan satu sektor harus diukur dari dampaknya terhadap sektor lain. Misalnya, keberhasilan Kementerian Perindustrian dalam mendorong investasi manufaktur harus terhubung dengan Kementerian Tenaga Kerja yang menyiapkan tenaga siap pakai, dan Kementerian Keuangan yang mendukung melalui insentif fiskal.
Dengan membentuk shared KPI (Indikator Kinerja Bersama), pemerintah dapat memastikan setiap program memiliki arah yang sama—bukan sekadar menjalankan anggaran, tetapi menciptakan efek ganda ekonomi yang nyata.
Dari Penyerapan Anggaran ke Pengukuran Dampak
Sudah saatnya ukuran keberhasilan pembangunan bergeser dari serapan anggaran menjadi serapan manfaat. Ukuran baru harus berfokus pada dampak nyata terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, dan penguatan daya saing nasional.
Pengukuran berbasis impact akan mendorong efisiensi, inovasi, dan tanggung jawab lintas kementerian. Setiap rupiah dari APBN harus diukur bukan dari seberapa cepat dibelanjakan, tetapi seberapa besar kontribusinya terhadap kesejahteraan rakyat.
Konteks Ekonomi Indonesia: Momentum yang Harus Diperkuat
Menurut OECD Economic Outlook 2024, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,7% pada 2025 dan 4,8% pada 2026, sedikit melambat dibandingkan 5,1% pada 2024. IMF mencatat tingkat pengangguran masih berkisar di 5,2% pada 2024 dan hanya menurun sedikit menjadi 5,1% pada 2025.
Artinya, walau fundamental ekonomi tetap kuat, akselerasi pertumbuhan membutuhkan multiplier effect yang lebih besar—dan di sinilah pentingnya paradigma Indonesia Incorporated.
Load more