Indonesia dan Singapura: Menguatkan Arsitektur Ekonomi Baru ASEAN
- Istimewa
Di sisi lain, investasi di sektor logistik mencapai USD 43,3 miliar dalam lima tahun terakhir, dengan lebih dari 50% diarahkan ke pergudangan dan dukungan transportasi, yang menandakan fokus kuat pada peningkatan efisiensi rantai pasok nasional .
Singapura tetap menjadi investor asing terbesar di Indonesia, dengan total investasi mencapai USD 12,6 miliar hingga pertengahan 2025, bahkan di tengah masa transisi politik nasional .
Caption: Forum “Indonesia’s Strategic Role in Transformation for Investment and Trade” di Singapura pada 30 Oktober 2025 memperlihatkan bagaimana Indonesia kini tampil sebagai poros utama dalam membentuk arah baru ekonomi kawasan.(sumber: Istimewa)
Indonesia sebagai Middle Power ASEAN
Sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan posisi strategis di antara dua samudra, Indonesia adalah middle power dengan pengaruh struktural yang kian meningkat.
Dalam dunia yang terbelah antara kekuatan besar, middle power seperti Indonesia berperan penting menciptakan bridging leadership — menyeimbangkan kepentingan global dan memperjuangkan kesejahteraan kawasan.
Indonesia memiliki kapasitas untuk memimpin ASEAN menuju integrasi ekonomi yang lebih dalam, terutama dalam tiga bidang strategis:
1. Konektivitas fisik dan digital – dengan investasi besar di pelabuhan, bandara, dan data center.
2. Transformasi hijau dan hilirisasi industri, menjadikan kawasan ini bagian dari solusi global menuju ekonomi rendah karbon.
3. Pemberdayaan UMKM dan rantai nilai regional, memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Sebagai middle power, Indonesia tidak hanya memperkuat dirinya sendiri, tetapi juga mendorong ASEAN menjadi kutub pertumbuhan ekonomi dunia baru — sebuah blok yang stabil, mandiri, dan berdaya saing tinggi di tengah turbulensi geopolitik.
Menatap Ke Depan: Dari Trade Partner menjadi Value Partner
Masa depan hubungan Indonesia–Singapura bukan hanya tentang perdagangan, tetapi tentang co-creation of value.
Keduanya memiliki potensi menjadi “kembar strategis ASEAN”:
• Singapura sebagai pusat keuangan dan teknologi,
• Indonesia sebagai mesin pertumbuhan dan transformasi industri.
Untuk itu, arah kebijakan kita harus berfokus pada tiga agenda utama:
1. Konsolidasi ekosistem logistik dan investasi nasional.
2. Hilirisasi hijau dan digitalisasi industri.
3. Penguatan kerja sama intra-ASEAN berbasis nilai tambah.
Load more