Catatan Sepak Bola M Nigara: Welkom van Gaal, Veel Succes
- KNVB
Oleh: Wartawan Sepakbola Senior, M. Nigara
Jakarta, tvOnenews.com - "Welkom van Gaal, veel succes," Ya selamat datang Louis van Gaal, semoga sukses. Kalimat pendek itu sengaja saya pilihkan untuk seorang van Gaal yang in syaa Allah akan menggantikan Patrick Kluivert.
Secara formal, PSSI memang belum mengumumkan siapa yang akan menggantikan Kluivert. Bahkan hingga saat ini masih beredar nama-nama;
Jesus Casas, pelatih asal Spanyol yang sempat sukses membawa timnas Irak menjuarai Piala Teluk, 2022/23. Ia juga jebolan Barcelona FC mendampingi Luis Enrique yang sukses meraih Treble winner 2014/15.
Ada Srecko Katanec (Uzbekistan), Osmar Loss (Brasil), Bernardo Tavares (Portugal), Jean-Paul van Gastel (Belanda), Mauricio Souza (Brasil), Bojan Hodak (Kroasia). Mereka beragam dan yang menarik ada beberapa di antaranya yang saat ini sedang melatih klub Indonesian Super League seperti Persija dan Persib.
Bahkan ada yang menginginkan Shin Tae-yong pelatih asal Korea Selatan itu untuk kembali. Namun rumor yang beredar, STY kabarnya enggan untuk kembali. Ini bukan karena dia tidak lagi cinta pada anak-anak asuhnya, tapi lebih pada catatan non-teknis.
Jeli
Tentu tidak mudah bagi PSSI untuk menentukan siapa yang paling pas. Apa lagi PSSI pasti tak ingin mengulang kekeliruannya saat menyudahi STY dan mengangkat PK. Bahkan, sepanjang sejarah saya meliput tim nasional dan sepak bola Indonesia sejak Desember 1979, baru kali ini PSSI mengambil langkah super cepat.
Biasanya, kritikan sekeras apa pun, PSSI terbiasa tak peduli. Bedanya saat ini media sosial yang gempuran berkali lipat dari kritik wartawan. Namun apa pun juga, PSSI mau peduli dengan memutus kontrak PK, secara pribadi saya angkat topi.
Dari sederet nama calon itu, saya sengaja mengangkat Louis van Gaal. Padahal tidak banyak yang menyebut nama pelatih berusia 74 tahun itu dalam daftar bursa.
Bagi saya, van Gaal selain memiliki track record paling baik, dia juga dikenal sebagai pelatih yang sulit diajak kompromi oleh pihak mana pun untuk menerapkan strategi dan pemain. Ia akan sangat keras menentang campur tangan, bahkan dari pemilik klub Ajax, Barcelona hingga Manchester United, tak berdaya. Malah Presiden Federasi Belanda (2000-2002 dan 2012-2014) tak kuasa mengaturnya.
Load more