Catatan Sepak Bola M Nigara: Welkom van Gaal, Veel Succes
- KNVB
Jadi, PSSI tidak boleh tanggung dalam melangkah. Sebagai catatan, sejak PSSI lahir 19 April 1930 hingga saat ini, menurut hemat saya hanya enam pelatih bertaraf dunia yang sempat diberi kepercayaan untuk menangani timnas.
Selebihnya, hanya pelatih-pelatih yang jika disejajarkan dengan Djamiat Dalhar, drg Endang Witarsa, Sinyo Aliandu, dan Berce Matulapelwa, pelatih asing itu tak melebihi kemampuan pelatih lokal.
Keenam pelatih bertaraf dunia: Toni Pogacnik (Yugoslavia) yang sensasinya bermain imbang 0-0 di laga pertama vs Uni Soviet, Olimpiade Melbourne 1956. Memang di laga play off kita kalah 0-4 dan Soviet merebut medali emas sepakbola. Tapi gaung laga pertama benar-benar menembus dunia.
Wiel Coerver (Belanda), pelatih Feyenoord Rotterdam itu nyaris membawa timnas kita ke Olimpiade Montreal 1976. Kita gagal dalam laga terakhir melaean Korut. Meski hanya setahun 1975-76, tapi Coerver mampu menyulap timnas kita. Memompa motivasi para pemain adalah kepiawaiannya. Dengan kepercayaan diri, maka semua bisa dilakukan.
Joao Barbatana (Brasil), dipercaya menangani PSSI Garuda untuk Olimpiade Athena, 1986. Reputasinya cukup mentereng, terakhir dua tahun berturut membawa klub Atletico Mineiro juara Brasil. Sayang Barbatana 'digergaji' pihak tertentu hingga ia tidak sampai berakhir masa kontraknya.
Yosef Masopust (Cekoslaoakia), mantan bintang Eropa dan mantan pelatih nasional Ceko ini diberi kepercayaan untuk menangani timnas Garuda 2, 1988-91. Sayang dia juga gagal.
Anatoly Polosin (Soviet), untuk para penggila sepakbola tanah air, Polosin memang tidak dikenal. Tapi ketika ia dikontrak PSSI 1987 menggantikan Berce Matulapelwa yang sukses meraih medali Emas Sea Games 1987, Polosin datang dan langsung ke inti masalah.
Daya tahan pemain yang jadi inti utama pembenahan Polosin. Tak heran acara pagi lebih dari 80 persen diisi dengan latihan fisik. Itu sebabnya Polosin disindir bukan pelatih sepakbola, tapi pelatih atletik. Hadirnya kita merebut medali emas kembali di SEA Games Manila 1991. Meski pertarungan melawan Thailand ada perpanjangan waktu, anak-anak asuh Polosin tetap bugar.
Terakhir ada STY, reputasi tertingginya adalah mengkandaskan juara bertahan Jerman di Piala Dunia Rusia, 2018. Taeguk Warrior membungkam Jerman 2-0. STY juga dikenal sangat akrab dengan pemain.
Load more