Catatan Politik Senayan: Memrioritaskan Swasembada dan Hilirisasi Tanaman Pangan
- istimewa
Komitmen Presiden Prabowo
Dalam pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks.
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar,” tegasnya.
Tak berhenti pada pencanangan swasembada pangan, Presiden Prabowo pun berinisiatif segera merealisasikan hilirisasi potensi SDA. Inisiatif itu dipaparkan Presiden dalam forum pembekalan para menteri anggota Kabinet Merah Putih yang dilaksanakan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini.
Dalam perencanaan Presiden, hilirisasi akan menyentuh 28 komoditas unggulan Indonesia. Rincian komoditas yang sempat dipublikasikan meliputi nikel, timah, tembaga, besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton, dan minyak bumi. Sasaran hilirisasi lainnya meliputi gas bumi, kelapa, karet, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, pasir silika, kobal, logam tanah jarang, kakao, pala, dan tilapia.
Dari skala prioritas masalah yang memerlukan penanganan segera, tentu saja masalah ketersediaan bahan pangan yang cukup bagi hampir 280 juta penduduk Indonesia. Impor bahan pangan memang tidak salah, tetapi ketergantungan pada impor harus direduksi hingga level terendah. Maka, target mewujudkan Indonesia swasembada pangan harus segera ditetapkan oleh para menteri dan para ahli tanaman pangan.
Selain swasembada, kehendak mewujudkan hilirisasi tanaman pangan pun harus segera dibuatkan programnya. Tak kalah pentingnya adalah memperbarui data tentang luas areal pertanian yang dilaporkan terus menyusut. Begitu dengan sistem pengairan bagi sektor pertanian tanaman pangan.
Upaya berkelanjutan mewujudkan swasembada pangan, yang diikuti dengan realisasi hilirisasi komoditas tanaman pangan, akan mendorong warga di semua desa berinsiatif mengelola areal pertanian masing-masing menjadi lahan yang produktif.
Peningkatan produktivitas tanaman pangan yang berlanjut dengan hilirisasi akan membuka lapangan kerja, karena ada kegiatan mengolah hasil tanaman pangan menjadi produk bernilai tambah tinggi. Pemerintah bisa membantu dengan menyediakan alat pengolahan terkini.
Load more