Ketika perubahan pada tingkat global sarat ketidakpastian, transformasi ekonomi sebagai strategi hendaknya segera diwujudkan untuk tujuan mengurangi ketergantungan, memperkuat struktur industri dan penciptaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di dalam negeri.
Perkembangan teknologi, perubahan iklim, ketidakpastian global serta dinamika perdagangan antar-negara yang makin tidak menentu sudah menunjukan perubahan nyata di bidang ekonomi dengan segala eksesnya.
Hari-hari ini, belasan juta generasi muda Indonesia yang menganggur sedang menghadapi ragam ekses itu. Meningkatnya pemanfaatan Artificial Intelligent (AI) mengubah lanskap dunia kerja, yang ditandai dengan perubahan permintaan pasar kerja akan keahlian atau kompetensi baru. Perubahan lanskap dunia kerja itu belum dapat dipenuhi angkatan kerja dari komunitas milenial maupun Gen-Z.
Perubahan pola hujan sering menyebabkan target panen tidak tercapai. Akibatnya, defisit volume produksi pangan di dalam negeri pun diatasi dengan impor ragam komoditas pangan. Selain itu, ketidakpastian global yang diwarnai dengan konflik dan perang di sejumlah kawasan mengganggu rantai pasok dan berakibat pada naiknya harga komoditas tertentu.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta perang Rusia-Ukraina menyebabkan harga minyak akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan. Perdagangan antar-negara semakin tak menentu karena banyak ketentuan dilanggar.
Di dalam negeri, pelaku industri dan konsumen melihat fakta tentang pembiaran produk impor membanjiri pasar dalam negeri dan dijual dengan harga dumping. Akibatnya, produktivitas sektor manufaktur Indonesia jatuh ke titik terendah.
Banyak pabrik di dalam negeri tidak lagi berproduksi dan harus memutus hubungan kerja (PHK) dengan para karyawan. Jumlah pengangguran yang terus bertambah menyebabkan potensi melemahnya daya beli masyarakat menjadi kenyataan. Konsekuensinya, terjadi deflasi beruntun dalam beberapa bulan terakhir.
Load more