Di era kekinian, pekerja migran itu juga menjadi pahlawan yang nyata. Bukan hanya bagi perekonomian negara, melainkan juga perekonomian keluarga di kampung halaman.
Uang yang dikirimkan para pekerja migran kepada keluarganya di kampung sangat penting agar dapur keluarga tetap ngebul, anak-anak bisa sekolah, tempat kediaman bisa dibangun dengan layak, tentu saja bisa berkarya dan berusaha setelah nanti yang bersangkutan tidak lagi bekerja di negeri orang sebagai pekerja migran.
Kisah Nyata Pekerja Migran
Kita bisa melihat perjuangan salah seorang pekerja migran Indonesia bernama Sabri asal Sulawesi Selatan yang bekerja di sebuah perusahaan sawit di Sabah, Malaysia.
Di tempatnya bekerja, Sabri dan istrinya bisa mendapatkan penghasilan sekitar RM4000 atau sekitar Rp14 juta per bulan (1 ringgit Malaysia setara dengan Rp3.560). Dengan pendapatan sebesar itu, Sabri bisa menabung, membangun rumah, hingga membeli tanah di kampungnya.
Secara berkala Sabri mentransfer sebagian pendapatannya lewat jasa pengiriman uang ataupun meminta perusahaan tempatnya bekerja mentransfer gajinya ke rekening banknya. Dua bank nasional memang sudah memfasilitasi Sabri dan kawan-kawan untuk membuka rekening.
Padahal sebelum bekerja di Sabah, Sabri hanya bekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak seberapa. Jangankan bisa menabung atau membangun rumah, untuk makan sehari-hari saja sulit.
Load more