Boleh jadi, spirit perjuangan itu pula yang menetes pada para pekerja migran Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi diri, keluarga, kampung halaman, hingga negara dalam bentuk devisa
Sebutan pahlawan dalam konteks zaman yang terus berubah tentunya tidak hanya bagi mereka yang berjuang di medan perang seperti tentara. Akan tetapi, juga layak disematkan bagi mereka yang bekerja di berbagai bidang kehidupan, termasuk menjadi pekerja migran.
Para pekerja migran Indonesia (PMI) merupakan pahlawan di era kekinian. Perjuangan mereka tidak bisa dipandang enteng bagi bangsa dan negara.
Mereka ini layak pula disebut pahlawan devisa karena sumbangsihnya kepada negara melalui devisa atau remitansi yang dikirim kepada keluarga masing-masing di kampung halaman.
Menurut mantan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, besaran devisa negara yang disumbang para pekerja migran ini mencapai Rp156,9 triliun per tahun.
Rata-rata setiap tahun, pekerja migran dari Indonesia sekitar 270 ribu orang. Adapun anggaran negara yang dikeluarkan untuk pekerja migran sebesar Rp8,2 triliun per tahun.
Jadi, tidaklah keliru bila ketika memperingati Hari Pahlawan, kita tidak hanya terpaku dengan perjuangan para pejuang di medan perang, tetapi juga perjuangan yang dilakukan oleh anggota masyarakat seperti PMI.
Load more