Dinamika Kandidasi Pilkada Jember 2024
- ist
Sementara itu, jika mencermati perkembangan dan dinamika politik mutakhir, para petarung (kandidat cabup dan cawabup) yang ikut serta meramaikan bursa pencalonan pemilihan bupati dan wakil bupati Jember 2024 terus bergerilya, membangun komunikasi politik, dan ‘menjajakan diri’ untuk memperoleh 'karpet merah' berupa rekomendasi dukungan politik dari partai. Kendati demikian, meski diikuti banyak pesohor, namun pertandingan Pilkada Jember 2024 secara kalkulasi prediktif sepertinya persaingan ‘sengit’ masih didominasi petahana Hendy Siswanto versus penantang Muhammad Fawait. Prediksi itu berdasarkan hasil temuan survei yang dirilis Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), Rabu. (1/5/2024).
Dari sekian tokoh yang meramaikan bursa pencalonan pemilihan bupati dan wakil bupati Jember 2024, mereka adalah pesohor yang kerap menghiasi jagat digital dan ruang publik. Para pesohor itu memiliki track record, reputasi, dan rekam jejak, serta jam terbang yang mumpuni untuk menahkodai (memimpin) Jember lima tahun ke depan. Sebut saja incumbent Hendy Siswanto, ada juga Muhammad Fawait, ketua fraksi partai Gerindra DPRD Jatim. Tiga kali terpilih menjadi legislator dengan meraup suara tertinggi se Jatim. Karena itu, tokoh santri millenial itu sangat layak dan memenuhi kualifikasi untuk memimpin Jember lima tahun mendatang. Pesohor lain yang punya rekam jejak memimpin birokrasi adalah dr. Faida, mantan bupati Jember. Ada juga mantan pejabat Kementerian PUPR Nanang Handono Prasetyo. Kemudian mantan kepala dinas pendidikan Jember Ahmad Sudiono. Pun ada juga beberapa tokoh yang tidak terlampau populer di jagat digital maupun di publik. Tetapi mereka ikut daftar memburu rekomendasi partai sebagai cabup dan ada juga ‘melamar’ sebagai cawabup. Sebut saja kepala desa Silo Kamiludin, anggota DPRD Jember Hadi Supa'at, dan wakil ketua DPRD Jember Agus Sufyan. Sementara Hj. Luluk Masluchah akademisi Universitas Islam Jember (UIJ) dan mantan rektor UIJ melamar di partai sebagai bakal calon wakil bupati.
Serba Tak Pasti
Sampai detik ini belum terbentuk poros koalisi permanen baik di blok petahana maupun poros koalisi penanantang. Yang muncul justru blok penantang dari jalur indipenden, pasangan Jaddin Wajads-Arismaya Parahita yang sudah mendaftar ke KPUD Jember, Minggu (12/5/2024). Itu sebabnya meski bisa diprediksi dan dipetakan, tetapi fenomina dan realitas politik ini serba dilematis dan penuh ketidakpastian. Hal itu terjadi lantaran proses 'taaruf' dan penjajakan koalisi di antara elit partai belum mencapai ‘titik temu’ dan kesepakatan sehingga fenomina politik ini memunculkan pertanyaan serta mengundang misteri dan teki-teki yang tak berkesudahan. Oleh karena itu, tahapan kandidasi melalui mekanisme penjaringan yang demokratis, transparan, dan akuntabel sejatinya dapat mendorong pelembagaan politik, serta memperkuat proses konsolidasi demokrasi yang saat ini masih dalam fase transisi. Dengan mekanisme kadindasi yang transparan tentu akan mempermudah distribusi dan alokasi kader untuk menduduki jabatan publik termasuk menjadi kepala daerah.
Load more