Bencana gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,8 melanda Turki bagian selatan hingga Suriah dan Lebanon, Senin (6/2/2023).
Gempa terjadi sekitar pukul 4 dini hari waktu setempat dimana sebagian besar orang masih terlelap, sehingga banyak yang tidak dapat menyelamatkan diri.
Hal ini mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring masih banyaknya warga yang tertimbun reruntuhan bangunan, menunggu proses evakuasi dan pertolongan.
Besarnya kekuatan gempa dan dampak kerusakan yang ditimbulkan menjadikan bencana ini sebagai bencana terbesar dalam satu abad terakhir yang melanda Turki, setelah gempa bumi Erzincan pada tahun 1939 yang diperkirakan menewaskan 33,000 orang.
MER-C mengucapkan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya para korban gempa dan keluarganya.
"Semoga korban tewas mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan korban luka-luka bisa segera pulih kembali. Semoga korban-korban lainnya bisa segera ditemukan dan mendapat pertolongan," ungkap Ketua Presidium MER-C Indonesia Dr. Sarbini Abdul Murad dalam keterangan pers yang didapat tvOnenews.com pada Rabu (8/2/2023).
"Kami berdoa yang terbaik bagi negara Turki agar dapat segera bangkit dari tragedi kemanusiaan ini," imbuhnya.
Merespon bencana dahsyat tersebut dan dalam rangka memfasilitasi aspirasi masyarakat Indonesia melalui MER-C, maka sebagai lembaga kegawatdaruratan medis untuk korban perang, konflik, dan bencana alam akan mengirimkan relawan tim bedah ke Turki.
Tim akan terdiri dari dokter spesialis bedah orthopedi, dokter anastesi, dokter umum, perawat bedah, dan perawat.
Di tengah cuaca dingin yang ekstrem di Turki saat ini, penyakit akut dan kronik non-bedah juga akan sangat mungkin cepat meningkat dan berpotensi fatal bagi kelompok rentan seperti anak, ibu hamil, dan lansia.
"Untuk itu, MER-C akan melengkapi timnya dengan spesialis non-bedah seperti dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak untuk membantu dokter umum dalam menangani kasus-kasus tersebut," kata Sarbini.
Tim awal MER-C ditargetkan berangkat dalam waktu secepatnya, tentative pada hari Sabtu (11/2/2023) ke lokasi bencana untuk turut memberikan bantuan bagi para korban.
Koordinasi dengan berbagai pihak baik di Indonesia maupun di negara tujuan tengah dilakukan untuk dapat menyalurkan amanah serta aspirasi masyarakat Indonesia bagi korban bencana gempa di Turki.
Load more