Ibu Muda di Jambi Diduga Alami Kelainan Seksual, Berikut Bahaya dan Jenisnya
- Istimewa
3. Voyeurisme
kelainan seksual jenis ini, kepuasan seksual didapat saat ia meraih kepuasan seksual dengan mengintip atau mengamati orang yang sedang berganti pakaian, mandi, atau melakukan aktivitas seksual.
Kontak seksual dengan korban tak menjadi menarik bagi penderita kelainan seksual Voyeurisme, justru akan mencapai orgasme dengan melakukan masturbasi sambil mengintip. Sebagian orang yang menderita kelainan seksual ini mungkin juga bisa sering melakukan stalking atau mengintai korban seksualnya.
4. Froteurisme
Penderita froteurisme memiliki kecenderungan untuk menggesek organ kelaminnya pada tubuh orang asing, termasuk di tempat umum. Kelainan seksual ini paling sering ditemui pada pria dengan dengan rentang usia 15−25 tahun dengan kepribadian yang cenderung pemalu.
6. Fetisisme
Penderita ini memilliki gairah seksual terhadap benda mati, seperti celana dalam atau sepatu wanita. Hasrat seksual orang dengan fetisisme bisa bangkit dengan hanya menyentuh atau menggunakan benda-benda tersebut.
Benda ini terkadang juga digunakan ketika berhubungan seksual dengan orang lain. Bahkan, ada kalanya benda tersebut bisa menggantikan hubungan seksual yang sesungguhnya dengan orang lain.
Fetisisme sering dianggap sama dengan parsialsme. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Seperti yang telah disebutkan, fetisisme merupakan ketertarikan seksual pada benda mati. Sementara itu, parsialisme adalah ketertarikan seksual pada bagian tubuh tertentu, seperti dada, bokong, atau kaki orang lain.
7. Transvestitisme
Transvestitisme adalah kelainan atau penyimpangan seksual di mana seseorang merasa bergairah dan terangsang secara seksual ketika ia berdandan atau mengenakan pakaian lawan jenisnya. Transvestitisme lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Agar tidak ketahuan, sebagian pria yang menderita kelainan ini akan menggunakan pakaian dalam wanita di balik pakaian yang digunakan sehari-hari.
8. Masokisme seksual
Meraih kepuasan seksual ketika ia mendapat kekerasan, baik secara verbal atau nonverbal, seperti digigit, diikat, atau dipermalukan dengan kata-kata kasar dan merendahkan. Penderita masokisme bahkan dapat menyayat atau membuat luka bakar pada dirinya demi sebuah kepuasan.
Orang yang menderita kelainan masokisme sering kali mencari pasangan yang memiliki kepuasan seksual dengan melakukan sebuah kekerasan (sadisme). Perilaku seks yang demikian disebut sebagai sadomasokisme (mii)
Load more