Jakarta, tvOnenews.com - Anak Buah Ferdy Sambo Marah, Menangis di Depan Hakim, Curhat Kariernya Hancur Gara-gara Si Jenderal
Dalam kesaksiannya saat di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Susanto Haris tak bisa menahan tangisannya saat menyampaikan kekecewaan dia terhadap mantan atasannya, Ferdy Sambo.
Tak hanya menangis, Susanto Haris pun sempat terlihat emosional hingga marah pada Ferdy Sambo.
Bahkan, Susanto Haris di hadapan hakim sempat 'curhat' dengan menyebut meskipun dia Kombes 'Butut, dia adalah senior Ferdy Sambo.
"Saya meskipun Kombes Butut, saya tetap senior pak FS (Ferdy Sambo). Saya kesal, biasanya kan kalau merintah halus, Bang tolong bang, bantu', sedangkan waktu mengantar barang bukti dan jenazah itu nadanya keras, 'Pak Kabag segra itu antar (jenazah), saya agak ngeleyot dikit dan melawan," kata Susanto Haris.
Kemudian hakim sempat bertanya kepada Susanto Haris tentang apakah dia merasa ada kejanggalan saat Ferdy Sambo memerintahkannya mengantar jenazah Brigadir J.
"Siap, tidak tahu yang mulia," kata Susanto Haris.
Lanjut kepada pertanyaan hakim selanjutnya, Susanto Haris ditanya soal apa hukumannya yang dia terima saat sidang kode etik.
"Saya pansus 29 hari, demosi 3 tahun yang mulia, tapi saya tidak dijadikan terdakwa dalam hal ini," kata Susanto.
Mantan anak buah Ferdy Sambo, Susanto Haris. (istimewa)
Sambil geleng-geleng kepala dan menangis, Susanto Haris mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ferdy Sambo di hadapan hakim.
"Saya kecewa, kesal, marah, Jenderal kok bohong, susah nyari Jenderal, keluarga kami malu, Jenderal kok tega mengahancurkan karier," kata Susanto Haris.
Benar-benar Tempramen
Sebuah kesaksian dari anak buah Ferdy Sambo yang lain pun sempat mengungkap bahwa terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu punya sifat buruk sejak masih menjadi polisi.
Pada kesaksian salah satu anak buah Ferdy Sambo, Aryanto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Kamis 10 November 2022, mengungkap sebuah keterangan soal sifat tempramen sang mantan Kadiv Propam itu.
Pada kesaksiannya saat itu, Aryanto menyebut bahwa Ferdy Sambo memang terkenal tempramen.
Saat itu, kuasa hukum terdakwa Obstruction of Justice, Irfan Widyanto berkesempatan menanyakan tentang sifat tempremen Ferdy Sambo itu pada Aryanto.
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo. (tvOnenews.com/Julio Trisaputra)
Adapun Aryanto, disebut sudah cukup lama bekerja dengan Ferdy Sambo, yakni selama enam tahun.
"Kalau ada masalah yang tidak sesuai, pasti dimarahi," kata Aryanto.
"Tempramental berarti Pak Ferdy Sambo?" tanya kuasa hukum Irfan Widyanto.
"Iya," jawab Aryanto.
Sosok yang Menakutkan
Sebelumnya, mantan ajudan Ferdy Sambo itu juga pernah bicara secara blak-blakan bahwa dirinya kerap bergonta-ganti jawaban ketika diminta bersaksi.
Adzan Romer menyebut bahwa keterangannya yang berubah-ubah selama ini karena takut pada Ferdy Sambo.
"Apa yang menyebabkan saudara memberikan keterangan berubah-ubah?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada Ferdy Sambo dilansir dari kanal YouTube tvOne.
“Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran,” terang Adzan Romer yang sempat menjabat sebagai ajudan Ferdy Sambo tersebut.
Jaksa Penuntut Umum terus mencecar kepada siapa Adzan Romer takut untuk memberikan kejujuran.
“Iya Pak. Takut sama Bapak, Pak,” jawab Adzan Romer sembari menunduk ke bawah.
“Bapak siapa?” tanya Jaksa Penuntut Umum kemudian.
“Pak Sambo, Pak,” ujar Adzan Romer. (abs)
Load more