Sebelumnya ia dan istri pernah tinggal di Yogyakarta, sebagai penjaga rumah. Namun karena tidak punya pekerjaan lain, mereka tidak betah, akhirnya pulang kampung ke sini pada tahun 2018 lalu," lanjutnya.
Pulang kampung dan sudah tidak memiliki rumah, akhirnya ia meminta izin ke pemilik rumah tua yang kosong untuk menempati emperan rumahnya.Di emperan rumah peninggalan orang tuanya dibuat sedemikian rupa dengan ditambahi atap dan dinding bambu untuk dijadikan tempat berlindung saat malam hari.
Saat kembali ke kampung halamannya inilah, dirinya juga bingung karena tidak mempunyai pekerjaan. Hingga saat ini, dirinya hanya buruh serabutan.
"Ya kalau ada yang butuh tenaga, ya berangkat. Kalau tidak, ya di rumah. Makan apa adanya. Kalau istri membuat intip (kerak nasi yang digoreng), nantinya dititipkan ke warung-warung," lanjutnya
"Ya kalau tidur kita berlima dalam satu ranjang itu. Hujan jelas ada yang bocor. Kamar kita juga tidak ada sekat ataupun pintu, kasihan anak-anak," tambah Harsono
Istri Harsono, Asratun, menambahkan selama pendemi Corona ini keluarganya hanya menerima satu kali bantuan dari Bupati Pekalongan terdahulu, Asip Kholbihi.
"Kalau bantuan, pernah menerima di zamannya Pak Bupati, Pak Asip. Itu pun hanya sekali, bansos Corona belum dapat," kata Asratun.
Load more