Jakarta, tvOnenews.com - Sosok pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjadi sosok yang paling kontroversial, terutama setelah kasus yang melibatkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu merebak, Kamis (1/12/2022).
Pernyataan demi pernyataan sepanjang kasus pembunuhan Brigadir J berjalan, Kamaruddin Simanjuntak tak henti-hentinya membuat telinga kubu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi panas.
Sejumlah pernyataan yang dikeluarkan Kamaruddin Simanjuntak membuat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi semakin tersudut.
Meski begitu, bagi banyak orang atau khususnya simpatisan Brigadir J, pernyataan Kamaruddin tentu saja banyak dinantikan dan banyak mendapat dukungan.
Berikut ini tvOnenews.com merangkum sejumlah pernyataan kontroversial Kamaruddin Simanjuntak sepanjang kasus pembunuhan Brigadir J, yang melibatkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
1. Kuku Brigadir J Dicabut, Leher Dijerat
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat itu pernah meminta agar proses autopsi ulang Brigadir J dilakukan oleh tim khusus yang melibatkan kedokteran dari rumah sakit atau TNI, bukan dokter forensik dari kepolisian sebelumnya.
"Kenapa kami menolak autopsi yang lalu, karena autopsi yang lalu dikatakan matinya itu karena tembak menembak, dari RS Polri tidak ada yang protes," ujar Kamaruddin.
Sosok pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. (ist)
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak juga menyampaikan terkait sejumlah temuan baru yakni adanya luka di leher jasad Brigadir J yang diduga adalah bekas jeretan sebelum korban ditembak.
Ia menduga bekas lilitan atau jeratan itu disebabkan karena dijerat dari belakang. Menurutnya, temuan tersebut semakin menguatkan bukti dugaan pembunuhan berencana.
"Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher, artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir J ini dijerat dari belakang," ujar Kamaruddin pada Rabu (20/7/2022).
Dalam gelar perkara Polri yang digelar pada Kamis (21/7/2022) di Gedung Bareskim Polri, Jakarta, Kamaruddin Simanjutak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J juga menemukan temuan lain yang menguatkan adanya dugaan penyiksaan terhadap almarhum.
Adapun Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa kuku Brigadir J diduga dicabut sebelum tewas ditembak.
"Kukunya dicabut, kita perkirakan itu dilakukan ketika (Brigadir J) masih hidup ketika dicabut, ada dugaan penyiksaan," kata dia.
2. Disiksa Psikopat
Load more