Jakarta - Publik belakangan ini sedang dihebohkan atas misteri kematian satu keluarga di Kalideres yang tewas mengenaskan. Adapun terbaru, kesaksian Security Kompleks saat menagih iuran di rumah satu keluarga tewas Kalideres, Rabu (16/11/2022).
Bikin geger penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat. Diperkirakan telah berhari-hari membusuk karena aroma yang masih kuat dirasakan oleh warga ketika melintas di depan rumah mendiang Rudyanto.
Petugas keamanan / Security kompleks perumahan Citra Garden. (ist)
Misteri kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat masih terus berlanjut. Polisi masih terus berusaha untuk mengungkap motif dari kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden tersebut.
Seiring berjalannya waktu semakin banyak asumsi yang beredar terkait kematian satu keluarga ini. Mulai dari kelaparan hingga penganut sekte tertentu menjadi dugaan penyebab kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden tersebut.
Bukan hanya motif kematian, masyarakat juga berusaha untuk mencari tahu keseharian dari satu keluarga yang meninggal di Perumahan Citra Garden Kalideres tersebut.
Menanggapi hal tersebut tim tvOne melalui reporter lapangan melakukan wawancara terhadap Radin, petugas keamanan Perumahan Citra Garden Kalideres.
Radin sempat menagih iuran bulanan untuk kebersihan dan keamanan pada Selasa (08/11/2022). Namun ketika sudah mengetuk pagar dan mengucapkan salam, tidak ada satu pun anggota keluarga yang keluar dari rumah tersebut.
Radin pun akhirnya diberi tahu oleh tetangga samping rumah satu keluarga tewas tersebut bahwa rumah itu kosong.
“Karena dia telat dari bulan Agustus sampai bulan sekarang, Oktober ini,” jelas Radin kepada tim tvOne.
Ketika ditanya mengenai sifat satu keluarga tersebut semasa hidup, Radin menyebut bahwa mereka kurang bergaul.
“Kurang gaul orangnya, sama keamanan juga sama,” sebut Radin.
Posisi jasad masing-masing keempat korban
Rumah TKP satu keluarga tewas di Kalideres. (kolase tvonenews.com / ANTARA / Arief Budiman)
Kasus ini masih menyita publik, polisi terus mendalami perkara tewasnya empat orang di rumah Rudyanto Gunawan di Perumahan Citra Garden tersebut.
Identitas korban yang tewas mengenaskan di rumahnya sendiri.
1. Rudyanto Gunawan (71 tahun) status: Suami / Kepala Keluarga
2. Reny Margarethan Gunawan (68 tahun) status: Istri
3. Dian Febbyana (42 tahun) status: Anak dari Rudy dan Reny
4. Budyanto Gunawan (68 tahun) status: Adik dari Rudy
Menurut polisi, saat jasad mereka berada di ruangan berbeda, Jenazah BG dalam keadaan duduk di sofa, jasad RM dan DF berada di kamar nomor satu.
Jasad RM terbaring di tempat tidur tubuhnya mengering, sedangkan mayat putrinya (DF) tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang berbeda dari ibunya. Dan polisi juga mendapati jasad kepala keluarga yang berinisial RG di kamar belakang dengan keadaan mengering layaknya manusia yang mengalami dehidrasi.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan masih menggali informasi untuk mengungkap penyebab dan latar belakang kematian para korban. Sebab, tidak ada tanda kekerasan di tubuh satu keluarga tersebut.
Mereka satu keluarga tewas di Kalideres ini pun tampak rapi dan tidak ada bekas darah maupun barang yang berserakan.
Namun, Dokter Forensik tak menemukan sisa makanan di lambung mereka, Apakah mereka tewas karena kelaparan? Hal ini disampaikan oleh Kompol Haris Kurniawan.
"Mereka tidak menyampaikan tidak makan berhari-hari tapi ditemukannya sisa makanan di organ tubuh mereka. Dan tidak ditemukan juga tanda-tanda kekerasan pada keempat jenazah tersebut," ungkapnya yang dikutip dari tayangan Kabar Utama tvOne, pada Sabtu (12/11/2022).
Sebelumnya, masyarakat digemparkan dengan ditemukannya satu keluarga tewas di daerah Perumahan Citra Garden (10/11/2022).
Kronologi penemuan jenazah satu keluarga itu berawal ketika para warga menemukan aroma menyengat dari arah rumah para korban tewas.
Kemudian, warga pun memberikan laporan pada ketua RT untuk melakukan pengecekan rumah korban. Selanjutnya, Ketua RT melapor pada Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, pengurus RT memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.
"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," tutur Kombes Pol Pasma Royce, selaku Kapolres Metro Jakarta Barat.
Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.
"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya," ucap Kombes Pol Pasma.
Setelah mayat ditemukan, polisi langsung memeriksa di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk proses otopsi.
Hingga saat ini, polisi masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan penjagaan di tempat kejadian perkara (TKP). (lsn/ind)
Load more