Bjorka menjual data tersebut sebesar US$ 25 ribu atau sekitar Rp. 392 juta dalam bentuk BitCoin. Dia juga menuliskan keterangan tentang aplikasi MyPertamina.
Seperti yang diketahui bahwa MyPertamina terintegrasi dengan LinkAja dan dalam fungsinya, aplikasi tersebut digunakan dalam membayar BBM non tunai di SPBU Pertamina.
"MyPertamina adalah platform layanan keuangan digital dari Pertamina yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja. Aplikasi ini digunakan untuk pembayaran BBM non tunai di SPBU Pertamina." tulisnya dalam unggahan itu.
Soal data yang dibocorkan, Bjorka mengungkapkan bocoran data itu terdiri dari file kompresi sebesar 6 GB, tidak terkompresi 30 GB, dengan total data mencapai 44,237,264. Pembocoran data ini dilakukan Bjorka pada November 2022.
Data tersebut berisi, nama lengkap pengguna MyPertamina, nomor ponsel, jenis kelamin, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Data itu disinyalir berisi alamat tempat tinggal, alamat email, gaji atau penghasilan.
“PRICE $25K USD. BTC ONLY," tulis Bjorka, yang kini punya akun Twitter @bjorkapipa, dikutip Kamis (10/11/2022).
Load more