Hal ini lantaran untuk bertujuan biar anggota kelompok mendukung si politisi dalam pilih memilih atau persoalan politik yang lain.
Sebenarnya politik identitas ini sudah tak asing lagi, seperti yang terjadi pada pemilu di tahun 2014. Seperti timbulnya julukkan cebong dan kampret.
Bahkan, politik identitas ini lebih kuat pada saat pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017. Hal itu lantaran, kedua kubu membuat masing-masing kubu dan membuat polaritas.
Tak hanya di Indonesia, Politik Indonesia juga terjadi di luar negeri. Terutama di Amerika yang semakin lama semakin kompleks.
Kemudian, untuk diketahui, Amerika sendiri adalah sebuah negara yang termasuk negara dengan banyak kelompok masyarakat yang mengkategorikan diri, dalam identitas kelompok masyarakat berdasarkan ras, gender, agama, dan lainnya.
Nah, setiap kelompok berjuang buat mempertahankan eksistensi identitas kelompoknya. Maka wajar saja, strategi politik ini dapat membuat orang terpecah pecah dan terkubuh-kubuh.
Selanjutnya, pengamat politik Indonesia, Ujang Komaruddin katakan, politik identitas terus didesain, dipelihara, dimantain, lalu dipublikasi menjadi sebuah industri.
Load more