Sebelumnya, Komnas HAM melihat penggunaan gas air mata itu menjadi faktor utama penyebab ratusan orang tewas dalam pertandingan sepak bola antara Arema FC Vs Persebaya.
Komnas HAM menilai rekonstruksi tragedi Kanjuruhan juga ada yang janggal terkait tidak ada yang membahas gas air mata.
"Kalau rekonstruksi itu basisnya adalah keterangan tersangka, harusnya memang teman-teman kepolisian, khususnya penyidik menjelaskan bahwa ada basis yang lain," ucap Anam.
Menurutnya, hal lain yang bisa diselidiki penyidik adalah rekaman video yang beredar luas di media sosial terkait tragedi Kanjuruhan.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat bahwa gas air mata memang ditembakkan ke arah tribun penonton yang mana diduga membuat panik.
"Apa basis yang lain? Ya, berupa video yang beredar itu. (Video) yang beredar luas, semua orang melihat bahwa itu memang ada tembakannya ke tribun," imbuhnya. (lpk/nsi)
Load more