Jakarta – Irjen Teddy Minahasa tertangkap menjual barang bukti sabu-sabu sebanyak 5 kg pada Jumat (14/10/2022). Kabar ini tentu membuat gempar Indonesia, lalu siapa sosok yang menjemput langsung Teddy yang disebut polisi terkaya itu?
Pada Jumat (14/10/2022) Indonesia dihebohkan dengan kasus penangkapan si ´polisi tajir´ alias Kapolda Sumatra Barat, Irjen Teddy Minahasa setelah terungkap terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Irjen Teddy Minahasa dan Kadiv Propam Irjen Syahar Diantono (sumber: kolase tim tvonenews)
Teddy ditangkap setelah terbukti menjual barang bukti sabu-sabu sebanyak 5 kg kepada seorang pemilik diskotek di Jakarta. Lalu, siapa sosok Kadiv Propam yang menjemput langsung Teddy?
Diketahui, sosok Kadiv Propam Irjen Syahar Diantono yang menangkap langsung Irjen Teddy Minahasa. Irjen Syahar sendiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Tercatat, dia pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Pada tahun 2010, Irjen Syahar pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pasuruan. Lalu tahun 2011, Syahar menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) di Polda Jawa Timur.
Setahun berselang, dia dialihkan ke Mabes Polri untuk menjadi Kasubdit VI Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim pada tahun 2012. 2 tahun kemudian Syahar ditarik sebagai Dirreskrimsus Polda Kepulauan Riau (Kepri).
Diketahuu, Irjen Syahar juga sempat menjadi Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri pada 2016, Syahar kemudian ditunjuk sebagai juru bicara Polri pada tahun 2018, kini jabatan tersebut diisi oleh Kombes Nurul Azizah.
Demi Cuan, Irjen Teddy Minahasa Jual Sabu-sabu ke Mami Linda Diskotek
Hari ini Jumat (14/10/2022), Indonesia dihebohkan dengan kabar penangkapan Kapolda Sumatra Barat Irjen Teddy Minahasa atas kasus penyalahgunaan narkoba. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni juga lebih dahulu mendengar soal penangkapan Teddy Minahasa.
¨Sementara diduga benar, kalau gak salah narkoba,¨ ujar Sahroni pada Jumat (14/10/2022).
Menurut sumber tvOnenews.com di Mabes Polri, penangkapan ini berawal dari sebuah penggerebekan narkoba seberat 41,4 Kg di wilayah Sumatera Barat.
Dalam penangkapan itu, diduga Irjen Pol Teddy Minahasa meminta barang bukti 10 Kg sabu kepada seorang Kapolres.
Irjen Teddy Minahasa tertangkap jual sabu-sabu (sumber: kolase tim tvonenews)
Lalu, Irjen Teddy Minahasa menjual 5 Kg sabu tersebut kepada seorang ‘mami’ dengan harga Rp300 Juta. Apesnya, ‘Mami’ kemudian tertangkap oleh Polisi dan setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya berujung kepada Irjen Pol Teddy Minahasa.
Terkait penangkapan Irjen Teddy Minahasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo rencananya akan menggelar konferensi pers siang ini (14/10). Diketahui Irjen Teddy Minahasa telah ditetapkan sebagai Kapolda Jatim pengganti Nico Afinta yang dimutasi usai tragedi Kanjuruhan.
Penetapan Teddy Minahasa jadi Kapolda Jawa Timur itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2134 IX/KEP/2022. Posisi Kapolda Jatim itu sebelumnya diduduki Irjen Nico Afinta.
Siasat Irjen Teddy MInahasa Gelapkan Barang Bukti Sabu-sabu
Fakta mencengangkan soal penangkapan Kapolda Sumatra Barat Irjen Teddy Minahasa ditangkap DivPropam Polri pada Jumat (14/10/2022) membuat Indonesia geger.
Teddy terungkap telah menjual sabu-sabu sebanyak 5 kg dari barang bukti pengungkapan kasus narkoba di Bukittinggi pada 13 Mei 2022 sebanyak 41,4 kg. Diketahui, sosok yang disebut sebagai polisi terkaya itu menjual 5 kg sabu-sabu ke mami Linda, seorang pengusaha diskotek di Jakarta.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa penangkapan Irjen Teddy Minahasa berawal dari pengungkapan jaringan peredaran narkoba di Kalibaru, Jakarta Utara.
¨Berawal dari pengungkapan terhadap jaringan peredaran narkoba oleh Polda Metro," ungkap Listyo Sigit pada Jumat (14/10/2022).
Penangkapan 3 masyarakat sipil itu ternyata berujung melibatkan anggota kepolisian berpangkat Bripka hingga menyeret nama Irjen Teddy Minahasa, Kapolda Sumtara Barat.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya terungkap bahwa Irjen Teddy Minahasa sempat mengganti barang bukti 5 kg sabu dengan tawas.
“Benar, (barang bukti sabu) diganti tawas," ungkap Kombers Mukti kepada awak media di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).
Diketahui, melalui percakapan Whatsapp Teddy yang pertama kali berkirim pesan kepada Mami Linda alias Linda Pujiastuti. Dalam percakapan tersebut, Teddy juga sempat mengarahkan AKBP Dody agar mengirimkan 2 kg sabu kepada Linda.
Hasil penjualan sabu-sabu tersebut sebesar Rp 300 juta sudah diserahkan kepada Irjen Teddy Minahasa. Sebelumnya, Teddy Minahasa bersama forkopimda kota Bukittinggi memusnahkan barang bukti sebesar 35 kg dan menyebutkan bahwa 5 kg sabu-sabu lainnya akan jadikan sample barang bukti di pengadilan.
Irjen Teddy Minahasa Ditahan 30 Hari ke Depan
Sumber tvOnenews.com yang ada di Mabes Polri mengatakan bahwa Irjen Teddy Minahasa akan ditahan hingga 30 hari ke depan. Sebelumnya Irjen Teddy Minahasa ditangkap karena diduga menjual barang bukti 5 kilogram sabu-sabu kepada seorang mami bernama Linda.
Adapun Linda juga adalah salah satu pengusaha diskotek yang ada di Jakarta. Penjualan sabu-sabu tersebut dilakukan dengan bantuan seorang perwira menengah yang berpangkat AKBP dan alumni AKPOL 2003.
Selain itu, menurut sumber tvOnenews.com di Mabes Polri mengatakan bahwa tes urine Irjen Pol Teddy Minahasa positif.
Irjen Pol Teddy Minahasa ditangkap oleh Tim Gabungan Propam, Direktorat Narkoba Polda Metro dan Mabes Polri. Sumber tvOnenews di Mabes Polri mengatakan penangkapan tidak sekedar pemakai narkoba tetapi lebih dari itu. Namun tidak dijelaskan maksud dari apa yang lebih dari itu.
Disebut ´Polisi Terkaya´, Harta Kekayaan Irjen Teddy Minahasa Mencapai Rp 29,9 M
Irjen Teddy Minahasa sendiri dikenal sebagai polisi terkaya. Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id tercatat total harta kekayaan Teddy sealama masih menjabat sebagai Kapolda Sumatra Barat bahkan mencapai Rp 29.974.417.203,00.
Irjen Teddy Minahasa (sumber: dok ist)
Dijabarkan dari laman e-LHKPN, Irjen Teddy Minahasa diketahui memilik kekayaan 53 bidang tanah dan bangunan tersebar di berbagai daerah mulai dari Malang, Pandeglang hingga Pasuruan.
Tak hanya itu, Teddy juga tercatat memiliki harta bergerak yakni sejumlah mobil dan motor mulai dari Jeep Wrangler 2016, Toyota Land Cruises HDJ 80R 1996, Motor Harley Davidson Solo 2014, hingga Toyota FJ 55 1970 yang masing-masing bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Irjen Teddy Minahasa juga memiliki harta bergerak lain di antaranya Rp 500.000 dan surat berharga seniali Rp 62.500.000. Teddy sendiri tercatat tidak memiliki utang, dengan total kekayaan secara keseluruhan mencapai Rp 29.974.417.203 atau senilai Rp 29,97 Miliar.
Profil Irjen Teddy Minahasa
Irjen Pol Teddy Minahasa Putra merupakan perwira tinggi Polri yang lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada tanggal 23 November 1971. Saat ini, ia menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Dia merupakan seorang perwira tinggi Polri sejak 25 Agustus 2021 yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Teddy Minahasa Putra adalah seorang Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) pada periode tahun 2021-2026.
Selain itu, Teddy Minahasa pernah mengemban jabatan penting kepolisian. Bahkan ia pernah menjabat sebagai ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Kemudian beliau menjabat sebagai Staf Ahli Wakil Presiden RI, Karopaminal Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Staf Ahli Manajemen Kapolri dan yang terakhir jabatan yang saat ini dipegang yakni Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat.
Biodata Irjen Teddy Minahasa
Nama: Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K.
Tempat, Tanggal Lahir: Minahasa, Sulawesi Utara, November 1971.
Perjalanan Hidup:
-Perwira tinggi Polri yang sejak 26 April 2019 menjabat sebagai Sahlijemen Kapolri.
-Lulusan Akpol 1993 ini berpengalaman dalam bidang lantas.
-Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakapolda Lampung dan Kapolda Banten.
Karir di Kepolisian
- Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah (2008)
- Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya - Kapolres Malang Kota (2011)
- Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri (2013)
Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah (2008)
- Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya
- Kapolres Malang Kota (2011)
- Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri (2013)
- Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2013)
- Ajudan Wapres RI (2014)
- Staf Ahli Wakil Presiden RI (2017)
- Karopaminal Divpropam Polri[2] (2017)
- Kapolda Banten (2018)
- Wakapolda Lampung (2018)
- Sahlijemen Kapolri (2019)
- Kapolda Sumbar (2021)
(rka)
Load more