ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

PDIP Dukung Wacana Pilkada Asimetris, Budaya Daerah Beragam Jadi Alasan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya mendukung wacana sistem pemilihan kepala daerah (pilkada) asimetris
Jumat, 14 Oktober 2022 - 11:55 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, MM berdialog di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung
Sumber :
  • Tvonenews.com/Muhammad Bagas

Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya mendukung wacana sistem pemilihan kepala daerah (pilkada) asimetris.

Menurut dia, sistem pilkada asimetris itu menyesuaikan dengan aspek historis maupun budaya di masing-masing daerah.

"Kalau pilkada asimetris memang sangat penting," kata Hasto di Sekolah PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022).

Pria berkacamata itu lantas memberikan contoh terkait pemilihan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ini di Jogja Sri Sultan Hamengkubuwono X karena aspek historis beliau dikukuhkan tidak dipilih begitu kan asimetrik," jelasnya.

Lebih lanjut, Hasto juga menjelaskan situasi pilkada di Provinsi Aceh dan Papua. Adapun kedua wilayah tersebut menerapkan sistem pemilihan sesuai dengan budaya daerah.

"Di Aceh itu, sebenarnya Papua itu juga sudah ada berbagai klause-klause yang menunjukkan bagaimana sistem pemilih itu juga sesuai dengan budayanya, tradisinya dan juga kerawanan-kerawanan sosial, indeks demokrasi, dan terkait dengan posisi strategisnya," tambah dia.

Kata Hasto, sisten pilkada asimetris harus diterapkan terutama di wilayah perbatasan seperti perbatasan Timor Leste, Singapura, Malaysia, hingga Filipina. Tujuannya untuk menghindari permainan pihak asing.

"Itu kita harus terapkan supaya berbagai infiltrasi kepentingan asing tidak terjadi. Dan pemilu secara langsung membuka ruang bagi kepentingan asing bermain," jelasnya.

Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan pilkada asimetris dapat dilakukan sebab setiap daerah memiliki berbagai macam budaya.

"Itu maksudnya tidak harus sama persis bahkan di daerah tertentu pilkadanya sudah bisa pakai elektronik, election ya," tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Mahfud lantas menceritakan pengalamannya ketika mengusulkan sistem pemilihan langsung. Namun, cara tersebut tak bisa dilakukan hingga akhirnya kembali dilakukan dengan sistem noken.

Sebagai informasi, sistem noken adalah sistem pemilihan khusus untuk Provinsi Papua, terutama saat memilih kepala daerah. Sistem ini mempercayakan keputusan di pemimpin suku.

"Saya pernah mengusul di Papua, noken itu mau dibatalkan, gimana caranya? Kalau mereka suruh milih satu satu itu enggak bisa. Jadi diserahkan ke kepala suku," kata dia.

"kita tidak bisa membatalkan itu karena kalo dipaksa memilih satu persatu untuk kelompok adat tertentu di Papua, itu malah berkelahi, malah kepala adatnya 'ya sudah saya yang menentukan sekian untuk Golkar, sekian untuk PDIP, sekian untuk PPP'. Itu mereka bagi," pungkas Mahfud. (saa/ree)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT