Dalam kegiatan itu, yang dipersiapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, para pejabat tinggi negara itu berdoa bersama dengan para penyintas, keluarga dan kerabat korban Bom Bali. Warga yang berkumpul di depan Monumen Ground Zero sejak pukul 23.00 WITA, Rabu, juga menyalakan lilin sebagai simbol perdamaian.
Dalam kegiatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara kembali menegaskan komitmen Indonesia memberantas terorisme.
“Saya memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak ada tempat di tanah air kita untuk terorisme,” kata Presiden RI Joko Widodo dalam siaran video yang disiarkan saat acara.
Tidak hanya dari Presiden RI, Perdana Menteri Australia periode 1996–2007 John Howard juga memberikan pernyataan terkait peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara.
“Pelaku teror (Bom Bali) ingin merusak hubungan Indonesia dan Australia, tetapi mereka gagal karena selepas peristiwa itu kepolisian dari dua negara justru bahu-membahu memburu para pelaku, dan itu memenangkan hati warga Indonesia dan Australia,” kata Howard.
Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 merupakan peristiwa ledakan bom di tiga lokasi, yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di Legian, Kuta, Badung, kemudian di trotoar dekat Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Renon, Denpasar.
Aksi teror itu menyebabkan 202 orang tewas, yang terdiri atas 164 warga negara asing dan 38 warga negara Indonesia, serta 209 orang luka-luka.(ant/ito)
Load more