Jakarta - Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartanto, mengapresiasi forum parlemen yang dilaksanakan di Jakarta jelang Konferensi Tingkat Tinggi Parlemen Negara-negara G20 yaitu Parliamentary Speaker’s Summit (P20).
Hadirnya forum ini, baginya, menjadi pintu pembuka dialog antar negara untuk memperoleh solusi atas krisis global yang terjadi di dunia.
Airlangga Hartanto menekankan krisis global yang sedang terjadi harus diatasi bersama-sama dengan semangat solidaritas. Tanpa semangat ini, jelas Airlangga, akan menimbulkan ego, yang akan mempersulit negara-negara di dunia untuk bertahan menghadapi krisis global.
Sebagai contoh, ia menjelaskan Indonesia sebagai negara yang berupaya mempertahankan solidaritas di tengah pandemi Covid-19, mampu mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen per triwulan II-2022.
Sehingga, ia ingin negara-negara, khususnya G20 dalam menghadapi krisis pangan, inflansi, hingga perubahan iklim harus mengedepankan solidaritas.
“Tantangan itu hanya bisa kita atasi jika kita dipersatukan oleh rasa kemanusiaan dan solidaritas yang kuat. Saat kita berkumpul di sini, hari ini, dunia melihat kita dengan harapan untuk membawa perbaikan bagi konstituen,” katanya.
Oleh karena itu, Airlangga menegaskan working group dan engagement group dalam G20, seperti P20, harus memberikan solusi yang komprehensif atas krisis global, terutama pada sektor ekonomi.
Harapannya, solusi dalam G20 ini bernilai “deliverable” yang mampu menjadi pandu sekaligus bisa diimplementasikan di negara para peserta yang hadir dalam G20.
Sebagai informasi, Indonesia sedang melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi krisis global.
Satu diantaranya adalah pencanangan program yang mendorong UMKM dengan kredit usaha rakyat. Dengan skema pembiayaan ini diharapkan dapat membangun ketahanan pangan di Indonesia.
Mengetahui program tersebut, sejumlah beberapa negara di dunia menunjukan keinginan untuk turut mereplikasi skema pembiayaan tersebut yang kini mendapatkan perhatian dari World Bank. (rul/ree)
Load more