Rudi menjelaskan bahwa suporter yang turun ke lapangan bukanlah ingin menyerang melainkan memberi dukungan kepada tim Arema yang kalah dari Persebaya.
“Jadi setelah itu (laga selesai) ada dua orang Aremania yang masuk ke lapangan tapi bukan menyerang Persebaya melainkan memberi support kepada pemain Arema,” jelas Rudi.
Rudi yang melihat kondisi saat itu mengaku bingung alasan aparat menembakkan gas air mata ke tribun. Pasalnya yang kericuhan terjadi di lapangan,
Suasana di Stadion Kanjuruhan Saat Diliputi Gas Air Mata (ant)
“Kenapa gas air mata itu disemprotkannya di Tribun padahal di Tribun itu antre untuk keluar stadion bukan untuk lihat kericuhan tersebut,” tandas Rudi.
Diketahui, terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1 pada Sabtu (1/10/2022) malam yang hasil akhirnya 2-3 untuk tim tamu.
Kericuhan tersebut berakhir menjadi tragedi karena menyebabkan 131 orang meninggal dunia dan sekitar 400 orang alami luka.
Stadion Kanjuruhan (ant)
Kapasitas Stadion Kanjuruhan Tidak Jelas
Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing, mengatakan tidak mendapat bukti jelas berapa jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan saat kerusuhan terjadi. Komite meragukan laporan panitia pelaksana pertandingan karena stadion tidak menggunakan sistem kursi tunggal.
"Tribun penonton di Kanjuruhan belum 'single seat' (kursi tunggal-red) sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu orang di sana," ujar Erwin dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa (5/10/2022).
Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal, ketidakjelasan membuat pihaknya tidak bisa memastikan apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga Liga 1 Indonesia 2022-2023 Arema FC versus Persebaya melebihi batas atau tidak.
Komite Disiplin PSSI pun menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC atas kesimpangsiuran data penonton. Erwin Tobing memberikan masukan agar stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.
Tiket Terjual Ludes
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyampaikan bahwa panitia pelaksana pertandingan Arema FC mengaku menjual 42 ribu tiket pertandingan dari 45 ribu kapasitas maksimal.
Ahmad menambahkan, pihak kepolisian telah mengimbau agar panitia menjual tiket sebanyak-banyaknya 75 persen dari jumlah penonton maksimal.
Load more