News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Tidak Direstui Ibu Masuk TNI Karena Puslatpur, Irwanda Syafriadi Tak Menyangka Jadi Pilot Presiden RI

Tidak Direstui Ibu Masuk TNI Karena Puslatpur, Irwanda Syafriadi Tak Menyangka Jadi Pilot Presiden RI
  • Reporter :
  • Editor :
Rabu, 5 Oktober 2022 - 09:56 WIB
Mayor PNB Irwanda Syafriadi
Sumber :
  • Istimewa/kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa

Jakarta - Seorang anak meraih cita-cita tentunya perlu dukungan dari orang tua, terutama seorang ibu yang melahirkannya. Namun, apabila cita-cita tidak didukung dan direstui orang tua atau seorang ibu, itu berarti ada sebab musababnya. Sama halnya dengan yang dialami Pilot Presiden RI Joko Widodo, Mayor PNB Irwanda Syafriadi, yang awalnya tidak direstui oleh ibu menjadi seorang prajurit TNI. 

"Di tempat saya ada Puslatpur (Pusat Latihan Tempur) TNI Angkatan Udara. Jadi, sering ada tentara-tentara yang latihan lewat depan rumah, jadi ibu saya itu sering letak makanan dan minuman di depan rumah, jadi kalau ada tentara yang lewat lagi latihan mereka bisa ambil itu, tetapi kalau ketahuan pelatih, ya konsekuensi mungkin dihukum seperti disuruh jungkir dan disuruh push up," tutur Pilot pesawat VVIP Skadron Udara 17, Mayor PNB Irwanda Syafriadi, seperti yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu (5/10/2022). 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

"Nah, dari itu mungkin ibu saya tidak perbolehkan saya masuk tentara, karena dipikirnya 'nanti kamu seperti itu Il' nanti ditendang-tendang, disuruh jungkir-jungkir," sambungnya menjelaskan. 

Bahkan, ia ungkapkan, sejak lulus dari SMA, sebenarnya dirinya tidak pernah kepikiran menjadi seorang TNI, apalagi menjadi seorang pilot. Hanya saja, ia akui, dari dahulu dirinya memiliki cita-cita menjadi seorang dokter bukan menjadi seorang TNI. 

Pilot pesawat VVIP Skadron Udara 17, Mayor PNB Irwanda Syafriadi saat Diwawancarai

Malah, ia beberkan, bahwasanya sejak lulus SMA dirinya masih kepikiran untuk menempuh cita-citanya menjadi seorang dokter dan tidak pernah sama sekali berkeinginan menjadi seorang TNI, apalagi menjadi seorang pilot. 

"Cuma itu tadi, karena perjalanan hidup, karena kondisi ekonomi orang tua saya, takutnya pas saya kuliah nanti takutnya tidak bisa membiayai. Makanya saya mencoba masuk ke AKABRI, Alhamdulillah lulus," ujar Pilot asal Baturaja, Sumatera Selatan ini.

Namun, saat dirinya ingin masuk AKABRI, ia katakan, Ibunya tidak memperbolehkannya. Sebab, ia katakan, Ibunya berpikir dirinya akan disuruh jungkir-jungkir dan ditendang-tendang. 

"Saya bilang, Ibu AKABRI tidak seperti itu bu. Saya tidak mengetahui, ternyata AKABRI lebih berat daripada itu, karena saya punya senior," katanya. 

Lanjutnya menjelaskan, dirinya tiga tahun ketemu para seniornya atau pelatih. Apabila melakukan kesalahan, ia katakan, pasti dihukum oleh senior dan pelatih.

"Tetapi itu tidak saya ceritakan kepada ibu saya. Jadi kalau saya cuti kembali ke kampung, itu menjadi kebanggaan Ibu saya. Karena di kampung halaman saya, sangat sedikit sekali orang bisa masuk AKABRI," tuturnya. 

"Jadi kalau pulang ditanya ibu saya, gimana wan? enak di sana? ya saya bilang saja enak, seperti kuliah. Padahal rasanya ya Allah, pengin ini, pengin nyerah. Jadi kalau pengin nyerah, saya lihat foto keluarga, dan ayah saya serta ibu sekarang sudah bangga. Karena ayah dan ibu itu tidak dikenal sama orang, namun anaknya masuk AKABRI jadi dikenal orang," sambungnya menceritakan. 

Kemudian, ketika Irwanda yang merupakan lulusan Taruna Angkatan Udara 2004, ditanya soal persaannya menjadi Pilot Kepresidenan, ia akui, tak menyangka karena dahulu memiliki cita-caita untuk jadi dokter.

Lanjutnya ia katakan, menjadi Pilot Presiden dan membawa Presiden, Wakil Presiden serta petinggi negara lainnya dalam suatu penerbangan. Hal itu ia akui menjadi tantangan yang berat mengingat besarnya tanggung jawab.

"Semua penerbangan adalah tantangan yang berat bagi pilot karena punya tanggung jawab, namun lebih berat lagi kalau kita membawa Presiden, Wakil Presiden Panglima TNI Menteri dan sebagainya," kata pilot pesawat VVIP Skadron Udara 17 Mayor PNB Irwanda Syafriadi.

Sebab, lanjutnya, ada prosedur khusus yang harus dijalankan supaya petinggi negara yang dibawa merasa nyaman terbang bersama pesawat TNI AU atau pesawat kepresidenan.

Untuk menjadi seorang pilot VVIP harus melalui sejumlah tahapan dan berkelanjutan. Setelah lulus dari sekolah penerbang, maka akan dijuruskan sebagai penerbang tempur, penerbang angkut dan penerbang helikopter. Semuanya disesuaikan dengan nilai terbang, kepribadian termasuk kesehatan jasmani.

Kemudian, ditanya soal pengalaman yang paling berkesan selama mengabdi, ia katakan, pernah diutus ke Amerika Serikat selama tiga bulan bersama tiga senior lainnya untuk mengikuti pelatihan pesawat kepresidenan.

"Itu salah satu kebanggaan bagi saya karena di Amerika Serikat saya sempat termenung anak dari kampung Baturaja sudah sampai di Amerika," ujarnya sambil tersenyum.

Di samping itu, Mayor Irwanda katakan, selama ia hidup, ia ingin membagakan orang tuanya. Sebab, ia akui, kedua orang tuanyalah yang telah membesarkannya dan yang teklah merelakan segala sesuatunya demi anaknya.

Pilot pesawat VVIP Skadron Udara 17, Mayor PNB Irwanda Syafriadi Saat Membawa Pesawat

"Saya ingin orang tua saya bangga dan betapa bangganya saya bisa membawa orang tua saya naik pesawat yang saya bawa," katanya.   

Bahkan, ia akui, apa yang sudah ia raih saat ini, bahkan bisa membawa terbang orang-orang penting seperti Presiden dan Wakil Presiden, Panglima TNI, Menteri dan lain sebagainya tidak lepas dari peran dan doa orang tuanya.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Satu di antara kebahagiaannya ialah ketika berhasil membawa ibunya terbang menggunakan pesawat Hercules dari Jakarta menuju Palembang, Sumatera Selatan.

"Betapa bangganya saya bisa membawa orang tua saya naik pesawat yang saya bawa," tuturnya. (Aag)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, secara tegas membantah isu yang menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.
ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Pria berusia 42 tahun itu akan mulai bekerja pada bulan depan dengan durasi kontrak selama 1,5 musim. Yudai Yamamoto mengaku memiliki alasan khusus mengapa menerima tawaran ini.
Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bung Harpa bicara soal kemungkinan John Herdman dipecat dari Timnas Indonesia jika terjadi pergantian Ketua Umum PSSI, apakah akan dipecat atau dipertahankan?
Tak Perlu Membalas, Baca Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Kedzaliman Membuat Hati Lebih Tenang

Tak Perlu Membalas, Baca Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Kedzaliman Membuat Hati Lebih Tenang

Salah satu ikhtiar terbaik adalah memanjatkan doa agar Allah memberikan perlindungan dari orang-orang dzalim serta menentramkan hati dari rasa marah dan dendam

Trending

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Gugun Gumilar hadiri dalam acara pemasangan papan nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Senin (22/12)
Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi oleh oknum polisi Probolinggo memasuki babak baru. Tim Kuasa Hukum Korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LIRA Jawa Timur menegaskan bahwa perkara yang dilaporkan ke Polda Jawa Timur bukanlah tindak pidana biasa, melainkan dugaan kejahatan berat yang mengarah pada pembunuhan berencana.
Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Kuasa hukum Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinudin, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan,
Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Penumpang Bus Transjakarta dimaki-maki oleh ibu-ibu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ia menceritakan kronologi terjadi di kursi non-prioritas.
Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21) oleh oknum polisi Probolinggo yang tak lain adalah kakak ipar..
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT