Persiapan dilakukan mulai dari kegiatan yang bersifat preventif seperti penjagaan-penjagaan, pengaturan, mencadangkan kegiatan yang bersifat kontingensi sampai dengan penanggulangan bencana. Semuanya akan dijaga sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan, keamanan tanpa adanya ketakutan di masyarakat.
Dalam pengamanan ini, Polri akan memanfaatkan teknologi, yaitu kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat. Pemanfaatan ETLE (tilang elektronik) secara koordinatif dan kolaboratif menggunakan kamera-kamera di Bali juga dilakukan untuk bisa memantau setiap wilayah.
“Ini satu langkah besar menangani satu lalu lintas, bisa memanfaatkan kamera-kamera ini dengan banyak hal dengan pemantauan perjalanan bisa melihat kondisi traffic terdampak dari adanya rekayasa dari kegiatan yang dilaksanakan," ujarnya.
Untuk jumlah personel pengamanan, ada standar operasional prosedur (SOP) baik pengamanan biasa hingga tamu VVIP. Bahkan, pihaknya sudah mulai melakukan pelatihan bersama dengan Paspampres (pasukan pengamanan presiden) untuk mengetahui bagaimana cara bertindak dalam melakukan pengawalan.
"Kami sudah mensurvei seperti pada kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya, berapa personel yang harus dilibatkan di titik-titik tadi dan seluruhnya dioptimalkan untuk kelancaran lalu lintas bersama, agar masyarakat tidak merasa terganggu," kata Firman.
Menurut Firman, keberhasilan suatu operasi adalah karena keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat. Masyarakat yang terlibat di dalamnya akan memberi peran sangat besar. “Bagaimana masyarakat ikut menyiapkan kegiatan ini dengan para pemilik kendaraan tidak memarkir kendaraan yang ada di pinggir jalan," ujarnya.(hw/ppk)
Load more