Pasalnya, Pengawal Revolusi Paramiliter mendesak pengadilan untuk menuntut siapapun yang menyebarkan berita hoax mengenai kerusuhan tersebut di sosial media.
"Siapa pun yang menyebarkan berita palsu dan desas-desus,” jelas Pengawal Revolusi Paramiliter, dilansir dari Apnews, Jumat (23/9/2022).
Namun, berdasarkan pernyataan dari media pemerintah dan semi resmi Iran diketahui, sedikitnya terdapat 9 demonstran tewas.
Di provinsi asal Amini, Kurdistan, kepala polisi provinsi mengatakan 4 pengunjuk rasa ditembak mati.
Tiga pria yang berafiliasi dengan Basij, pasukan sukarelawan di bawah Garda, tewas dalam bentrokan di kota Shiraz, Tabriz dan Mashhad.
Polisi Iran mengatakan bahwa Mahsa meninggal bukan karena dianiaya, melainkan serangan jantung. Namun, keluarga Mahsa meragukan pengakuan dari para polisi Iran.
Load more