Kisah Peltu Tatang Koswara Sang Sniper Terbaik, Nyaris Tewas karena Sudah Dikepung, tapi Selamat Berkat Lebih Dulu Tembak Mati Komandan Musuh
- Kolase Tvonenews.com/Istimewa
Dalam praktiknya, Kopassus kesulitan memenuhi kuota yang ada. Setelah seleksi fisik dan kemampuan, dari kebutuhan 60 orang, Kopassus hanya mampu memenuhi 50 kursi.
Adapun Tatang Koswara dan tujuh temannya pun dilibatkan menjadi peserta. Dia dan 59 anggota TNI AD dilatih Kapten Conway sekitar dua tahun.
Mereka dilatih menembak jitu pada jarak 300, 600, dan 900 meter.
Tak hanya itu, mereka juga dilatih bertempur melawan penyusup, sniper, kamuflase, melacak jejak, dan menghilangkannya.
Dari dua tahun masa pelatihan, hanya 17 dari 60 orang yang lulus dan mendapat senjata Winchester model 70.
Dikutip dari majalah Angkasa dan Shooting Times, Winchester 70 yang disebut Bolt-action Rifle of the Century ini juga digunakan sniper legendaris Marinir AS, Carlos Hathcock, saat perang Vietnam.
Senjata tersebut memiliki keakuratan sasaran hingga 900 meter.
Senjata dan ilmu yang diperoleh dari pasukan elite Amerika Serikat ini membantu Tatang Koswara dalam pertempuran.
Tak lama kemudian, Tatang Koswara ditarik oleh Kolonel Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdiktif) Cimahi, menjadi pengawal pribadi sekaligus sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur (1977-1978).
Ada dua tugas rahasia yang diemban oleh Tatang Koswara beserta rekannya, Ginting.
Pertama, harus melumpuhkan empat kekuatan musuh, yaitu sniper, komandan, pemegang radio, dan anggota pembawa senjata otomatis.
Kedua, menjadi intelijen.
Intinya ia masuk ke jantung pertahanan, melihat kondisi medan, dan melaporkannya ke atasan yang menyusun strategi perang.
Bahkan, ada kalanya sniper ditugaskan untuk mengacaukan pertahanan lawan untuk mengurangi jatuhnya korban.
"Lawan kita itu Pasukan Fretilin yang tahu persis medan di Timtim. Mereka pun punya kemampuan gerilya yang hebat, makanya Indonesia menurunkan sniper untuk mengurangi jumlah korban," ujar Tatang Koswara.
Diselamatakan Merah Putih
Pernah suatu ketika, Tatang Koswara ditugaskan masuk ke jantung pertahanan lawan.
Tanpa disadari, Tatang Koswara berada di tengah kepungan lawan.
Sebanyak 30 orang bersenjata lengkap di sekelilingnya. Tatang Koswara terperangkap dan tak bisa bergerak sama sekali.
Dalam pikirannya hanya ada satu bayangan, kematian. Namun, sebelum mati, ia harus membunuh komandannya terlebih dahulu.
Load more