Nusa Dua - Forum G20 harus mewujudkan kebijakan investasi dan industrialisasi yang berkelanjutan, “Langkah-langkah fasilitasi investasi dalam mempromosikan investasi yang berkelanjutan, tahan iklim, dan inklusif perlu diperhitungkan, dan transisi menuju Industri 4.0 khususnya di sektor manufaktur juga harus mempertimbangkan keberlanjutan dan inklusivitas,” kata Penasihat Utama The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) untuk Asia Tenggara Lili Yan Ing dalam Pertemuan Ketiga Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG-3) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/9/2022).
Saran Lili Yan Ing itu berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19 dan meningkatnya ketegangan politik global yang telah menimbulkan tantangan serius bagi ekonomi global, bersama dengan dua masalah pembangunan yang sedang berlangsung: meningkatnya ketidaksetaraan dan perubahan iklim.
Ing lalu memberikan dua rekomendasi kepada anggota G20. Pertama, G20 harus melanjutkan dan membangun kolaborasi multilateral yang ada, seperti WTO Joint Statement on Investment Facilitation for Development, untuk investasi yang lebih berkelanjutan, dapat diprediksi, non-diskriminatif, dan transparan.
Selanjutnya, G20 juga harus lebih memperhatikan upaya sistematis untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja kita saat mereka beralih ke Industri 4.0.
“Untuk menghindari melebarnya kesenjangan sebagai konsekuensi yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Ing juga menekankan pentingnya investasi dan industrialisasi berkelanjutan sebagai landasan untuk mencapai pemulihan ekonomi yang tangguh dan inklusif.
Load more