Batik Air Buka Rute Kuala Lumpur-Medan 4 Kali Seminggu Mulai 30 September 2022

Jakarta - Batik Air membuka rute Kuala Lumpur-Medan empat kali seminggu mulai tanggal 30 September 2022 mendatang.

Penerbangan dibuka setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.

Pejabat Tertinggi Eksekutif Batik Air Kapten Mushafiz Bin Mustafa Bakri mengungkapkan rute Kuala Lumpur-Medan kembali dibuka karena melihat lalu lintas penumpang yang kuat dan faktor beban di semua wilayah.

Sejak pembatasan di seluruh dunia mulai dilonggarkan, Batik Air mulai meningkatkan kapasitas layanan penerbangannya.

"Kami berharap konektivitas ini akan membantu merangsang pertumbuhan bisnis dan perdagangan antara Malaysia dan Indonesia," ujar Mushafiz, Selasa (30/8/2022), dilansir Antara.

Menurut Mushafiz, layanan pemesanan tiket penerbangan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Bandara Internasional Kualanamu sudah bisa dipesan.

Ada tarif promosi untuk rute Kuala Lumpur-Medan mulai dari 199 RM atau sekitar Rp660.000 untuk kelas ekonomi sekali jalan.

Sedangkan, tarif promosi dari Medan ke Kuala Lumpur mulai dari Rp657.550 sekali jalan. Tarif sudah termasuk jatah bagasi gratis sebanyak 20 kilogram.

Penerbangan Batik Air OD 326 berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 14.00 waktu Kuala Lumpur dengan waktu penerbangan satu jam.

Penerbangan akan tiba di Bandara Internasional Kualanamu pukul 14.00 WIB. Ada perbedaan waktu satu jam antara Kuala Lumpur dan Medan.

Penerbangan selanjutnya berangkat dari Medan pukul 14.40 WIB dan tiba di Kuala Lumpur pukul 16.40 waktu Kuala Lumpur.

Dia memaparkan Medan merupakan tujuan liburan yang terkenal di kalangan wisatawan Malaysia. Terlebih lagi Danau Toba yang terkenal sebagai daya tarik utama.

"Kami dengan senang hati menawarkan pilihan dan kenyamanan perjalanan lain kepada pelanggan kami dengan menjembatani kesenjangan antara Kuala Lumpur dan Medan," katanya.

Dia melanjutkan, "Tentu saja lalu lintas pariwisata antara kedua negara diharapkan tumbuh dengan dimulainya layanan baru Batik Air. Ini akan secara langsung berkontribusi pada aspirasi pemerintah untuk menjadikan Bandara Internasional Kuala Lumpur sebagai transit dan pusat pariwisata pilihan di kawasan ini”. (ant/nsi)