Pengacara Brigadir J Sebut Ini Bukan Perbuatan Satu Orang: Perlu Kita Tahu Siapa yang Nembak Kepala, Dada, dan Jari
- Kolase tvonenews.com
"Namun memang dari penyampaiannya tidak detail dijelaskan mengenai kalau memang bukan akibat luka tembakan, lalu apa? Makanya nanti kami akan ikuti di persidangan." tambahnya.
Martin mengaku menghormati hasil dari autopsi yang kedua dari jasad Brigadir J karena salah satunya ada utusan Dokter Forensik dari Panglima TNI yang diwakili dari RSPAD.
Ditanyakan Host TvOne soal kesesuaian sejumlah luka-luka yang janggal dari sekujur tubuh Brigadir J dengan hasil autopsi ulang.
"Mengenai luka yang persesuaian, yang pasti pertama tembak menembak terpatahkan, kedua adalah dugaan perbuatan cabul terpatahkan dan mengenai korban meninggal karena apa sudah terjawab." tegasnya.
Lebih lanjut, Pengacara Keluarga Brigadir J ini tinggal menunggu kepastian dan informasi siapa saja yang menembak kliennya Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat melalui proses hukum dan hasil penyidikan dari Timsus bentukan Kapolri maupun Bareskrim Polri.
"Sekarang perlu kita tahu, siapa yang menembak dada, siapa yang menembak kepala belakang, siapa yang menembak jari tangan dan tembakan lainnya," jelasnya.
"Menurut hemat kami, ini bukan perbuatan satu orang, nanti biarlah di Persidangan dijelaskan semua," ucapnya.
Tidak ada luka kekerasan dari tubuh Brigadir J selain akibat senjata api
Sementara itu, dia menekankan dari hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J, PDFI tidak menemukan tindakan kekerasan selain luka akibat senjata api.
Dia menegaskan hasil tersebut akan menjadi pertimbangan nanti di persidangan dengan autopsi pertama.
"Jadi, kami sudah menganalisa bahwa tidak ada kekerasan. Itu juga akan menjadi materi di persidangan nanti bersama hasil autopsi pertama," kata dia
Ade menjelaskan dari hasil pemeriksaan jenazah Brigadir J tidak ditemukan bekas kekerasan sebelum atau sesudah kematian. Dia mengaku kematian Brigadir J terjadi karena luka akibat senjata api, bukan seperti hal yang disebutkan kuasa hukum keluarga.
"Jadi, kami mengungkap hasil bahwa di tubuh Brigadir J tidak ada bekas penyiksaan atau kekerasaan lainnya. Itu murni karena luka senjata api," jelasnya.
Selanjutnya, Ade mengatakan luka senjata api itu ditemukan sebanyak lima peluru keluar dan satu yang bersarang di tubuh Brigadir J. Dia menuturkan pihaknya tidak menemukan bekas luka selain akibat senjata api.
Load more