Adi mengatakan komitmen koalisi kedua partai tersebut mampu bertahan sampai Pilpres 2024 ketika Cak Imin jadi dipasangkan dengan Prabowo dari Gerindra.
"Gerindra dan PKB sudah merasa sama-sama nyaman dan saling menguntungkan cuman kan usia dari koalisi Gerindra dan PKB ini adalah apakah Gerindra dan Prabowo akan menggandeng Muhaimin atau tidak sebagai cawapres," ujar Adi saat dihubungi tvonenews, Jumat (29/7/2022).
"Bagi PKB, siapapun partai siapapun tokoh yang ingin berkoalisi dengan PKB maka juga harus menyertakan Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya dalam hal ini ya cawapres," tambahnya.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut jika Cak Imin tidak dijadikan sebagai cawapres dalam koalisi itu, maka PKB kemungkinan tidak melanjutkan koalisi.
"Kecuali memang PKB itu tidak lagi menjadikan Muhaimin Iskandar harga mati untuk maju, kecuali PKB itu niat koalisi nya lillahita'ala," ujarnya.
Atas hal itu, menurut Adi, PKB mengusulkan Piagam Deklarasi sebagai pengikat komitmen bahwa kedua partai itu serius berkoalisi untuk maju bersama di Pemilu 2024.
(saa/ree)
Load more