Kendal, Jawa Tengah - Aksi penembakan seorang istri anggota TNI di Semarang kini menemui titik terang. Biang keladi dari kasus percobaan pembunuhan istri anggota TNI, Rina Wulandari di Jalan Cemara III Banyumanik, Semarang pada Senin (18/7/2022) lalu ternyata merupakan sang suami sendiri, yaitu Kopda Muslimin.
Menurut keterangan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kopda M Pulang ke rumah orang tuanya pada pukul 05.30 WIB kemudian sempat meminta maaf.
“Tadi pukul 05.30 WIB bahwa saudara M pulang ke rumah orang tuanya, pada saat pulang beliau sempat meminta maaf. Oleh orang tuanya dinasehati untuk menyerahkan diri,” ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, pada Kamis (28/7/2022).
Baca Juga Dinasihati Orang Tua, Bukannya Nurut Kopda Muslimin Malah Mengakhiri Hidupnya
Setelah itu Kopda Muslimin sempat alami muntah-muntah dan meminta obat maag juga air manis untuk diminum. Kemudian ia menuju kamar dan berbaring di tempat tidur.
Pada pukul 07.00 WIB orang tuanya memeriksa Kopda M yang tengah berbaring tak bergerak di kasur. Rupanya Kopda M telah meninggal dunia.
“Didapati pukul 07.00 WIB meninggal dunia kemudian kita dari Inafis dari Pom kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban,” tambah Irjen Luthfi.
Rumah Orang Tua Kopda Muslimin diberi garis Polisi. (Ist)
Sebelumnya, dijelaskan dalam konferensi pers bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, pada Senin (25/7/2022).
Irjen Luthfi mengungkapkan motif Kopda Muslimin terkait penembakan istrinya yakni kisah asmara terlarang antara Kopda Muslimin dengan kekasih gelapnya yang kini sudah ditangkap.
“Motifnya karena (Kopda M) punya pacar lagi dan ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi itu pacarnya, jadi pacarnya juga sudah kita lakukan penangkapan,” ujar Kapolda Jateng.
Diduga kasus percobaan pembunuhan terhadap istrinya, Kopda M membayar pembunuh bayaran totalnya sebesar Rp 120 Juta yang berasal dari uang mertuanya.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, akhirnya polisi menduga uang tersebut berasal dari mertua.
Baca Juga Buntu! Lelah dengan Istri dan Diabaikan Kekasih Gelap, Kopda Muslimin Pulang ke Rumah Orang Tuanya
Dikutip dari Antara, fakta itu terungkap dari pengakuan salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin. Pegawai tersebut mengaku diperintahkan meminta uang kepada mertua.
“Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit,” ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di Semarang, dikutip dari Antara, Rabu, 29 Juli 2022.
Pegawai tersebut mengaku diperintahkan oleh Kopda Muslimin untuk meminta uang sebesar Rp 120 juta dari Ibu Mertuanya, alasannya yaitu untuk biaya ke rumah sakit.
Lalu pegawa tersebut diperintahkan kembali untuk meminta uang lagi dari mertuanya, permintaan kedua berjumlah sebesar Rp 90 juta dengan alasan biaya ke rumah sakit masih kurang.
Dugaan sementara polisi, uang sejumlah Rp 120 juta itu diberikan kepada pembunuh bayaran, sedangkan Rp 90 juta sebagai biaya melarikan diri Kopda M.
“Ternyata Rp 120 juta diberikan kepada pelaku penembakan, sedangkan Rp 90 juta digunakan untuk melarikan diri,” ungkap Irwan Anwar.
Namun, Agus alias Gondrong salah satu tersangka eksekutor penembak Rina Wulandari (Istri Kopda M) mengaku dirinya akan diberi bayaran sebesar Rp 200 juta. Sementara Rp 120 juta hanya digunakan sebagai bayaran dimuka saja.
“Waktu itu dia langsung ngomong Rp 200 juta, eksekusi berhasil dikasih Toyota Yaris sama saya dia ngomong begitu. Cuman setelah eksekusi dikasih Rp 120 juta,” kata Agus alias Gondrong.
Sementara ini, jenazah Kopda Muslimin menjalani pemeriksaan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang. Suami dari Rina Wulandari tersebut diduga bunuh diri dengan cara meminum racun. (Rem/Kmr)
Load more