Sejumlah Fakta Kopda Muslimin yang Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Gagal Bunuh Istri
- Istimewa
"Dijanjikan Rp200 juta ditambah sebuah mobil kalau berhasil (membunuh korban)," lanjutnya.
Membayar pembunuh dengan uang mertua
![]()
Kopda Muslimin dan istrinya, Rina Wulandari (Tim tvOne)
Uang Kopda M (Muslimin) yang digunakan untuk membayar pembunuh bayaran dengan total Rp 120 juta diketahui berasal uang mertua.
Fakta tersebut terungkap dari pengakuan salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin yang diperintahkan untuk meminta uang kepada mertua.
“Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit,” ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di Semarang, dikutip dari Antara, Rabu (27/7).
Pegawai yang bertugas merawat burung peliharaan Kopda M diperintahkan untuk meminta uang Rp 120 juta dari ibu mertuanya, dengan alasan biaya ke rumah sakit. Kemudian permintaan kedua berjumlah Rp 90 juta, dengan alasan biaya masih kurang.
Sempat minta maaf ke orang tua dan dinasehati untuk menyerahkan diri
![]()
Kopda Muslimin (Pangdam IV/Diponegoro)
Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, sebelum meninggal dunia, Kopda Muslimin sempat berbincang dengan orang tuanya.
"Tadi pukul 05.30 bahwa saudara M pulang ke rumah orang tuanya, Mustaqim. Pada saat pulang beliau sempat meminta maaf," kata Luthfi di rumah orang tua Kopda M.
Saat mengobrol dengan ayahnya, Muslimin sempat dinasehati untuk menyerahkan diri.
"Oleh orang tuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan lain sebagainya," tambah Luthfi.
Namun sekitar pukul 05.30 WIB, Muslimin muntah-muntah.
"Pukul 05.30 muntah dan didapati pukul 07.00 meninggal dunia," ungkap Kapolda Jateng.
Mendapat laporan mengenai keadaan Kopda Muslimin, Tim Inafis langsung mendatangi TKP dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Jenazah Kopda M akan diautopsi
![]()
Kapolda Jateng, Irjen Pol Akhmad Luthfie (ist.)
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengatakan jenazah Kopda Muslimin yang akan diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
"Akan diotopsi atas persetujuan orang tuanya," kata Kapolda di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Kamis.
Dari keterangan yang diperoleh sementara, kata dia, Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tuanya pada Kamis pagi. Setelah bertemu dengan kedua orang tuanya, Kopda Muslimin kemudian masuk ke dalam kamar.
Load more