Jakarta - Mantan Pemimpin FPI (Front Pembelas Islam) Habib Rizieq Shihab yang resmi bebas dari Rutan Bareskrim Polri yang ditahan sejak 12 desember 2020, usai tiba di kediamannya Petamburan, tokoh besar ormas islam tersebut mengeluarkan pernyataan keras dan menimbulkan kontroversial. ditanggapi langsung oleh pengacara Habib Rizieq Shihab soal pernyataan Negara Darurat Kebohongan.
HRS akhirnya bisa menghirup udara bebas setelah ditahan sejak 12 desember 2020, mendapatkan pembebasan bersyarat setelah menjalani 2/3 dari total masa hukumannya.
Ditahan atas kasus menimbulkan kerumunan di petamburan dan dijerat kasus menyebarkan berita bohong soal tes Covid-19 di RS Ummi Bogor, Jawa Barat.
Setelah bebas, langsung disambut hangat oleh pihak keluarga dan simpatisan di kediamannya Petamburan, Namun langsung menggaungkan revolusi akhlak. Bahkan menyatakan jika negara ini sedang mengalami darurat kebohongan.
"Ayo sama-sama kita gaungkan kembali dan terus-menerus yaitu revolusi akhlak. bagaimana kita punya negeri saat ini saudara di mana-mana terjadi kerusakan, di mana-mana ada kemungkaran saudara. bahkan kebohongan saat ini sudah membudaya negeri kita ini lagi darurat kebohongan,"ucapnya
"Apakah itu darurat kebohongan? Apakah itu darurat korupsi? Apakah itu darurat kezaliman? Apakah itu darurat utang? Apakah itu darurat ekonomi? dan lain sebagainya Maka kuncinya. Yuk sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak."lanjut ucapan HRS setelah bebas.
Program Dua Sisi dari TvOne menghadirkan sejumlah narasumber untuk menanggapi pernyataan kontroverisal dari mantan pemimpin ormas FPI usai bebas tersebut, diantaranya Pengacara HRS Aziz Yanuar, Kapitra Ampera, Eko Kuntadhi dan Mardani Ali Sera.
Pengacara HRS merespon pernyataan dari kliennya itu hanya sabagai dakwah dan tidak menyebutkan secara eksplisit dan berharap interpretasinya tidak dianggap negatif.
"Tapi yang jelas saya mau sampaikan di sini bahwa yang disampaikan beliau ini adalah bagian dari dakwah Artinya kita jangan kalau bisa ya, Dan harusnya memang bisa gitu kan itu menyikapi anjuran ajakan dakwah itu secara interpretasi yang kemudian menimbulkan keresahan yang menimbulkan keresahan bukan dakwah itu sendiri tapi interpretasinya itu sendiri,"ucap Aziz Yanuar
Lebih lanjut Aziz Yanuar menjelaskan bahwa perkataan HRS hanya mendakwahkan bagaimana sesuatu yang buruk itu harus kita hindari kemudian kita beralih sesuatu yang lebih baik.
"Bener kan kalau kalau misalnya akhlaknya benar, akhlaknya baik, tidak akan korupsi. artinya pernyataan-pernyataannya sebenarnya bagus baik dan jadi pengingat kita semua gitu, mengingat semua artinya ya tidak menyasar siapapun secara tertentu seandainya ada yang merasa tersinggung ya, Menurut saya bagian dari introspeksi."
Pengacara yang berusia 39 tahun ini mengatakan bahwa sebagai masyarakat dan berbangsa harus terbiasa merasa suatu ajakan atau teguran itu sebagai instrospeksi diri, bukan malah menyerang yang mengajak dakwah tersebut.
Mardani Ali Sera merespon terlebih dahulu akan video HRS saat mengungkapkan pernyataannya akan melihat kondisi negara saat ini diliputi darurat kebohongan.
"Da'i dalam Islam dakwah itu ada Amar ma'ruf dan ada nahi munkar, nah Habib Rizieq dan teman-teman itu kuat di nahi munkarnya ya sebetulnya."ucap Politisi PKS
Serta menyampaikan bahwa tak salah ketika melihat negara dari sisi negatifnya merupakan hal biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi ada sisi positifnya ada bahwa kita sebagai bangsa berhasil melalui pandemi dengan cukup baik vaksinasi kita cukup baik dan lain-lain.
Sementara itu, Kapitra Ampera yang juga mantan kuasa hukum HRS ini, kini menjadi politisi PDIP yang menilai bahwa ulama seperti Habib Rizieq Shihab harusnya lebih tenang karena sedang masa transisi hukuman, apalagi HRS menyatakan kalau dirinya melanggar, ia akan kembali masuk penjara satu tahun tanpa remisi.
"Tolong dong ya..cooling down..inilah kesempatan untuk melakukan kontemplasi, evaluasi introspeksi diri sambil menguatkan hati ada realitas realita dalam dakwah yang sebenarnya bisa dihindari, akibat-akibatnya ternyata selama itu tidak pernah dilakukan evaluasi, akibat akan tetap muncul, tetap saja tidak ada perbaikan yang signifikan akibat ceramah akibat Taqwa itu di tengah masyarakat."ucapnya. (ind)
Load more