Labuan Bajo - Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG) G20 Indonesia di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, juga fokus membahas tata kelola data lintas negara dan pemanfaatan data secara berkeadilan. Pembahasan isu arus data bebas terpercaya dan aliran data lintas negara pada pertemuan DEWG kali ini akan semakin esensial.
Sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan keterampilan dan kecakapan digital, pertukaran data lintas batas negara akan semakin meningkat. Menurut Johnny, dunia tidak bisa menghindari masa depan yang kian bertumpu pada pemanfaatan data oleh berbagai institusi baik pemerintah maupun sektor privat. “Tata kelola yang memiliki kesamaan itu akan mempertimbangkan nilai penting atau prinsip keadilan, keabsahan hukum, transparansi, dan timbal balik,” ujarnya.
Pengakuan terhadap aspek atau prinsip itu tidak hanya bermanfaat dalam pemulihan ekonomi dunia semata, tapi juga mendorong terciptanya sinergi dan kolaborasi konkret untuk mewadahi perkembangan inovasi digital secara komprehensif. Johnny menilai pembahasan itu akan bermanfaat di tengah dunia yang dipengaruhi pertukaran data antar negara.
Menurut Johnny, isu ini bukan hanya isu negara berkembang, tetapi juga isu negara maju dan isu negara miskin. Karena itu, sebagai ketua G20, Indonesia menyuarakan dan mendorong masyarakat global dan seluruh masyarakat di berbagai penjuru dunia terkait isu tata kelola global.
Tanpa praktik tata kelola data yang tepat dan inklusif, hampir dapat dipastikan pemanfaatan data tidak seimbang. Hal itu berpotensi menjadikan data hanya sebagai suatu komoditas terbatas dan mengakibatkan pemanfaatan data secara terkelompok. "Sewajarnya harus menjadi tujuan pemanfaatan data berguna bagi semua. Keuntungan untuk semua," ungkapnya.
Pembahasan tentang isu ini, kata Menkominfo, akan dibahas lebih lengkap pada hari kedua DEWG-3, Kamis 21 Juli 2022, termasuk tentang keamanan data. “Kita cari titik temu dan kesepakatan menatakelolanya bersama di tingkat global,” ujarnya sambil menutup konferensi pers hari pertama DEWG-3 ini.
Load more