tvOnenews - Ramai di jagad maya dua wanita asal Kota Batu, Malang yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang motivator bernama Julianto Eka Putra.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut 5 fakta mengenai sang predator seksual, Julianto Eka Putra
Julianto Eka Putra diketahui membangun bisnis pendidikan dengan mendirikan Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI). Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang motivator.
Julianto juga kerap tampil di stasiun TV untuk memberikan nasihat serta motivasi tentang hidup sukses. Sehingga banyak yang tak menyangka Julianto Eka Putra melakukan perbuatan bejat terhadap para siswanya.
Sebab, hal tersebut bertolak belakang dengan karakter aslinya sebagai predator seksual.
Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia yang dibangun oleh Julianto merupakan sekolah berkonsep entrepreneurship yang ia dirikan sebagai sarana berbagi ilmu dan pengalamannya dalam dunia usaha.
Kabarnya, Julianto Eka Putra juga pernah tergabung dengan jejaring bisnis multi level marketing. Dari situ ia banyak menghadirkan program-program kewirausahaan pada siswa SMA SPI guna mempersiapkan pebisnis muda yang mandiri.
Julianto pernah mendapat penghargaan Kick Andy's Heroes 2018 di tahun 2018. Selanjutnya, PT Harmoni Dinamik Indonesia (HDI) menerima tawaran dari sebuah rumah produksi film untuk mengangkat kisah hidup inspiratif Julianto ke layar lebar.
Kisah hidup Julianto dan beberapa murid berprestasi SMA SPI pun diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Say I Love You yang tayang pada 2019 lalu.
Naasnya, Julianto Eka Putra diduga melakukan pelecehan hingga pemerkosaan terhadap siswi Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI).
Kasus pelecehan dan pemerkosaan terhadap sejumlah murid di SPI tersebut telah terjadi sejak belasan tahun lalu. Namun, kasus ini terungkap dan hangat setelah dua orang yang mengaku menjadi korban buka suara.
Dua korban tersebut menceritakan kelakuan bejat Julianto di kanal Youtube Deddy Corbuzier. Netizen pun ramai menjuluki Julianto Eka Putra sebagai predator seksual.
Dalam pengakuan korban, mereka mengatakan ada sekitar 21 siswi sekolah SPI yang telah menjadi korban kekerasan seksual hingga pemerkosaan dari Julianto.
Korban mengaku diperlakukan demikian sejak umur 16 tahun hingga lulus. Tak hanya itu, korban juga mengaku diminta kerja sejak masih sekolah tanpa menerima gaji.
Julianto Eka Putra juga belum memberikan keterangan terkait cerita dari dua orang siswi SPI yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual dan pemerkosaan tersebut.
Seperti yang diketahui, Julianto Eka Putra mendadak ramai diperbincangkan setelah kasus pelecehan dan pemerkosaan yang ia lakukan terungkap. (Mzn)
Load more