News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Mitos dan Fakta Kapten Westerling yang Membantai Warga Sulawesi Selatan, Jago Menembak dan Kebal Peluru

Untuk meningkatkan efektivitas terornya di Sulawesi Selatan, pembantaian didahului dengan menyebarkan kisah bahwa Kapten Westerling memiliki kekuatan magis. 
Jumat, 8 Juli 2022 - 07:49 WIB
Pasukan khusus Belanda atau Depot Speciale Troepen (DST) pimpinan Westerling pada 1946.
Sumber :
  • Dok. Maarten Hidskes

Kamis, 5 Desember 1946, 123 personel pasukan khusus Belanda atau Depot Speciale Troepen (DST) itu tiba di Makassar, Sulawesi Selatan. Pasukan itu datang dengan membawa misi khusus atas permintaan penguasa militer Belanda di Makassar, Koloner De Vries, untuk melakukan "penertiban" di wilayah tersebut.

Pasukan itu dipimpin oleh seorang Kapten Belanda kelahiran Turki, bernama Raymond Pierre Paul Westerling, atau Kapten Westerling. Pria ini, 4 bulan sebelumnya, tepatnya pada 20 Juli 1946, baru saja diangkat menjadi komandan pasukan khusus DST.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

“Ibu saya warga negara Turki berdarah Yunani. Ayah saya orang Belanda,” kata Westerling pada jurnalis senior dan sejarawan Salim Said, dalam sebuah wawancara khsusus pada awal musim panas 1970 di Amsterdam.

Foto: Kapten Westerling (Wikipedia)

Tak semuanya dari 123 personel DST yang dikirim ke Sulawesi Selatan itu orang Belanda, sebagian dari mereka merupakan pemuda asal Belanda, kebanyakan dari mereka adalah pemuda berdarah Sunda, Ambon, Manado, Jawa dan Timor. Hanya sekitar 30-an personilnya yang merupakan orang Belanda.

Opsir Penghubung Hay, salah satu dari 123 anggota pasukan itu berkisah, sebelum diberangkatkan ke Sulawesi Selatan, dengan lantang sang Kapten berpidato dihadapan anak buahnya. 

"Siapa yang tidak sanggup berdiri dengan kedua kaki berada dalam genangan darah setinggi pergelangan kaki, silahkan pergi sekarang!" kata Westerling.

Dua anggota pasukan khusus lainnya, Herman dan Wim, dalam kesaksiannya mengatakan, beberapa pemuda dalam barisan pasukan Westerling benar-benar memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Pinky, tiba-tiba dia kabur, terlalu berat baginya. Dia kembali ke bagian ketentaraan yang sebelumnya. Kapten tidak memandang rendah siapapun" kata Wim dan Herman sambil menunjukkan sosok seorang pemuda kurus di sebuah foto.

Foto: Kapten Westerling saat perpisahan di Mattoangin, 3 Maret 1947 (Dok. Maarten Hidskes)

Kesaksian mantan anak buah Westerling itu, dikisahkan oleh Maarten Hidskes, dalam bukunya "Di Belanda, Tak Seorangpun Mempercayai Saya" Korban Metode Westerling 1946-1947, diterjemahkan oleh Susi Moeiman, Maya Sutedja-Liem, Nurhayu Santoso, dan diterbitkan oleh Yayasan Obor 2018. 

Buku yang ditulis Maarten Hidskes ini merupakan hasil pencarian dirinya, mengenai sejauh mana keterlibatan ayahnya, Piet Hidskes, tentara pasukan khusus belanda yang menjadi anak buah Westerling saat operasi militer di Sulawesi Selatan.

Westerling kemudian mendirikan markasnya di Mattoangin Makassar, Sulawesi Selatan. Dari Mattoangin, Ia kemudian menyusun strategi untuk Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan) dengan "caranya" sendiri.

Sejarah kemudian mencatat banyak kisah pilu dari aksi yang dilakukan pasukan pimpinan Kapten Westerling ini. Mereka atas nama operasi penertiban itu telah membantai ribuan orang di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, pada kurun waktu 11 Desember 1946 hingga 3 Maret 1947.

 

Mitos dan Fakta Seputar Kapten Westerling

Untuk meningkatkan efektivitas terornya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, pembantaian didahului oleh kampanye perang urat saraf dengan menyebarkan kisah tentang Westerling sebagai sesorang yang memiliki kekuatan magis. 

"Disebarkanlah cerita bahwa sang Kapten punya ilmu kebal, juga punya ilmu yang memudahkannya mengetahui siapa yang ekstremis, siapa yang perampok, dan sebagainya." tulis Salim Said, dalam bukunya "Dari Gestapu ke Resformasi". 

Westerling yang kelahiran Istanbul, Turki, pada 31 Agustus 1919, juga jadi bahan kampanye yang efektif di Sulawesi  Selatan.

Baca Juga: Tentang Pembantaian 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan, Kapten Westerling pun Tertawa

Turki di mata rakyat Sulawesi Selatan yang hampir semuanya penganut Islam yang taat, masih salah satu pusat Islam yang mempunyai arti tersendiri waktu itu. 

"Jadi, ketika rakyat sudah dikumpulkan di lapangan terbuka, secara mental mereka sudah ketakutan." ungkap Salim.

Westerling sendiri membantah cerita-cerita tentang dirinya yang kebal dan punya ilmu gaib sehingga mudah tahu siapa ekstremis dan siapa perampok. 

“Itu semua perang urat saraf saja,” kata Westerling sebagaimana yang Ia tuturkan kepada Salim Said dalam wawancara khusus pada tahun 1970 di Amsterdam. 

Westerling juga disebut punya kemampuan menembak dengan pistol yang sangat baik. Hal ini tidak dibantah oleh Westerling.

Foto: Westerling memimpin parade pada perayaan ulang tahun Ratu Juliana di Batavia. (Wikipedia)

“Di sebuah pasar malam musim panas tahun silam, keterampilan menembak saya ternyata masih prima. Semua sasaran saya tembak dengan tepat dalam tembakan pertama,” katanya dengan bangga.

Waktu di Sulawesi Selatan dulu tersiar cerita Westerling selalu menggantungkan di pinggangnya dua pistol revolver sering memamerkan keterampilan menembaknya dengan menjadikan anak buahnya sebagai sasaran. 

Para anak buah itu konon diperintahkan merentangkan kedua lengan. Menurut cerita yang beredar, peluru dari dua pistol Westerling melesat di celah jari-jari anak buahnya tanpa mencederai seorangpun. 

“Ah, itu dilebih-lebihkan,” katanya. 

Diceritakan bahwa Westerling tahu mana anak buah yang akan nahas kalau ikut operasi, karena itu dilarang ikut, namun hal itu juga disangkal oleh Westerling. 


Metode Teror Westerling

Dalam penuturan Salim Said, untuk meningkatkan intensitas teror, Westerling biasanya memilih seseorang dalam barisan rakyat yang telah dikumpulkannya dari berbagai penjuru kota dan desa. 

Orang yang dipilih itu dipaksa menunjukkan siapa saja temannya sebagai ekstremis atau perampok. 

Yang ditunjuk sudah amat ketakutan sehingga tidak bisa membantah dirinya bukan perampok atau bukan ekstremis. Orang tersebut terpaksa menunjuk asal-asalan saja. 

Baca Juga: Cerita-Cerita Pilu Tentang Pembantaian Kapten Westerling di Sulawesi Selatan

Tanpa ditanya, orang yang ditunjuk langsung ditembak de ngan pistol dari jarak amat dekat. Yang menunjuk juga akhirnya di tembak.

Di sebuah desa di Sulawesi Barat penembakan didahului de-
ngan adegan adu jotos antara seorang yang dituduh sebagai ekstremis dan orang yang dengan terpaksa dan dengan penuh ketakutan ditunjuknya sebagai teman sesama ekstremis. 

"Kalau yang ditunjuk membantah, dia harus memukul yang menunjuk nya. Maka berlagalah mereka. Setelah kehabisan tenaga, kedua nya dihabisi secara bersamaan dari jarak amat dekat." tulis Salim Said. 

Dengan cara-cara demikian, semangat perlawanan betul-betul dicoba untuk dilumpuhkan. Westerling menjadi tokoh yang sangat ditakuti dan disegani pada masa itu.

Baca Juga: Begini Nasib Kapten Westerling Dimasa Tuanya

Namun dikemudian hari, dalam kehidupan masa tuanya, Westerling hidup tersisih. Kebanyakan warga di Belanda menganggapnya sebagai aib yang memalukan atas tindakan yang ia lakukan dalam operasi militer di Sulawesi Selatan.

“Di sini saya tersisih dan dianggap aib yang memalukan orang Belanda.” kata Westerling dengan nada sedih kepada Salim Said.

Raymond Pierre Paul Westerling sendiri lahir di Turki pada 31 Agustus 1919, merupakan anak kedua dari Paul Westerling (Belanda) dan Sophia Moutzou (Yunani) ini  dijuluki "si Turki" karena lahir di Istanbul. Westerling meninggal 26 November 1987 di Amsterdam Belanda.(Buz)

Ikuti terus berita terbaru lainnya melalu channel YouTube tvOneNews:

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

tvonenews

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT