ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Mencekam, Pemberontakan PKI Madiun, Kota Magetan Dikepung Usai Pertandingan Sepak Bola

Di jembatan yang melintang di atas Bengawan Madiun itu ternyata sudah berkumpul laskar FDR/PKI yang memblokade jembatan dan mengahalangi siapa pun yang akan memasuki Kota Madiun.
Sabtu, 25 Juni 2022 - 09:12 WIB
Muso dan Amir Sjarifuddin.
Sumber :
  • Kemendikbud.

Sebelumnya sayap kiri telah mengadakan propaganda pada rakyat akan diadakan ceramah akbar dengan pembicara Nabi Muso dari Moskow yang akan memimpin rakyat ke arah revolusi Indonesia Merdeka.

Sebulan kemudian, tepatnya pada hari Sabtu 18 September 1948 sekitar pukul 03.00 dini hari terdengar tiga letusan pistol di Madiun sebagai isyarat dimulainya perjuangan bersenjata kaum komunis untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia.

Tak hanya di Madiun, kekuatan terorganisir dari laskar FDR/PKI yang sudah terbentuk jauh-jauh hari itu juga menguasai daerah-daerah di sekitar Madiun.

Misalnya seperti kesaksian Soewarno yang tinggal di Magetan. Saat itu Soewarno menjadi juru tulis Kabupaten Magetan. Kesaksian itu diperkuat Soeharno yang tinggal di Magetan pula dan ketika itu menjadi kepala bagian otonomi daerah.

Pada hari Minggu 19 September 1948 sekitar pukul 03.30, Soewarno dan Soeharno dipanggil Bupati Magetan Sudibjo. Mereka mendapat tugas untuk mengantar sepucuk surat untuk disampaikan pada Residen Madiun yang isinya meminta bantuan.

Sebab saat itu, suasana di Magetan tak kalah genting dari pada suasana di Madiun. Kelompok FDR/PKI nyaris menguasai wilayah Magetan.

Mereka pun berangkat meski masih gelap, dengan susah payah utusan Bupati Magetan itu pada siang hari tiba di batas Kota Madiun. Tepatnya di bagian barat jembatan Mangunharjo.

Di jembatan yang melintang di atas Bengawan Madiun itu ternyata sudah berkumpul laskar FDR/PKI yang memblokade jembatan dan mengahalangi siapa pun yang akan memasuki Kota Madiun.

“Saya waktu itu sudah beralasan bahwa kakek saya meninggal dunia di Madiun, tetapi mereka tetap melarang saya masuk kota,” kata Soewarno seperti dikutip dari buku Lubang-Lubang Pembantaian (Petualangan PKI di Madiun) yang disusun oleh Maksum dkk.

Meski mereka telah mencoba berbagai cara, mereka tetap tak bisa memasuki kota itu. Kota Madiun benar-benar sudah dikepung dan diblokade. Beruntungnya mereka bertemu Komandan Depo Militer V Kapten Soebirin.

Kapten Soebirin lah yang kemudian  melaporkan keadaan di Magetan pada Residen Madiun. Sementara Soewarno dan Suharno akhirnya kembali ke Magetan.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT