Jakarta - Partai NasDem tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2022 dengan agenda pokok menentukan nama calon presiden yang akan mereka ajukan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, partai asuhannya pasti menentukan sosok yang terbaik dari yang baik.
Ketum NasDem Surya Paloh menyebutkan, "vote" (sosok peraih suara terbanyak) yang dipilih DPW Partai NasDem sebagai bakal calon presiden belum tentu dipilih sebagai kandidat calon presiden dari Partai NasDem.
"Belum tentu (dipilih), karena pada dasarnya pembobotan yang dicalonkan itu sama, siapa pun itu," kata dia, di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Nasional Partai NasDem 2022, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendominasi sebagai bakal calon presiden yang diusulkan DPW Partai NasDem. Dari 34 DPW yang mengusulkan nama calon, hanya dua DPW yang tidak mengusulkan nama Baswedan, yakni Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Selain nama itu, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga paling banyak diusulkan oleh DPW NasDem.
Menurut Paloh, nama-nama yang diusulkan 34 DPW cukup positif dari aspirasi dari para peserta Rakernas Partai NasDem ini.
"Nanti, pada waktunya (Jumat malam) akan diumumkan," katanya.
Terkait permintaan kader agar nama bakal calon presiden yang diusulkan itu, yakni Baswedan dan Pranowo "di-NasDem-kan", kata dia, akan dilihat nanti karena dia belum pernah ketemu dan bicara serius.
"Memang wacananya ada, tapi belum pernah bicara. Mungkin setelah besok kita lihat. Partai NasDem memberikan penekanan dari aspek kualitas dan responsibilitas yang mumpuni untuk bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik," ucapnya.
Pada Pembukaan Rakernas Partai NasDem 2022, Surya Paloh mengatakan, Indonesia memerlukan pemimpin yang bisa membangkitkan Indonesia pasca-pandemi Covid-19.
"Kita perlu pemimpin yang bisa bangkit pascapandemi, mampu menjaga eksistensi negeri ini di tengah gelombang perubahan dunia," katanya.
Oleh karena itu, kader Partai NasDem harus tetap konsisten dengan semangat partai yang mampu menentukan arah perjalanan untuk bangsa.
"Kita memang semestinya menjaga harmonisasi dengan seluruh institusi politik, komunikasi yang cair memberi penghargaan satu sama lain," ujarnya.
Ia pun percaya Partai NasDem memiliki calon terbaik dari yang baik.
"Dari beberapa nama akan berproses menjadi 3 nama yang akan mendapat rekomendasi dan diajukan kepada saya. Tentu saya harus kontemplasi, tingkat rasional objektivitas dan untuk itu kita akan mempertaruhkan segala risiko yang ada," ucapnya.
Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Johnny G Plate, menegaskan, pengambilan keputusan dalam rekomendasi calon presiden dari 34 DPW tidak didasarkan pada sistem pemungutan suara. Artinya, DPP tidak melihat berapa banyak suara yang direkomendasikan untuk satu figur tertentu.
"Perlu dicatat bahwa dalam pengambilan keputusan rekomendasi oleh panitia pengarah tidak dilakukan atas dasar pemungutan suara, namun mengacu pada tatib yang telah disampaikan, yaitu musyawarah untuk mufakat," kata dia.
Ia menegaskan kembali, tidak ada peringkat dari hasil nama-nama yang telah direkomendasikan 34 DPW.
"Dan karena itu, jumlah atau angka usulan tidak menentukan peringkat usulan. Saya mohon dengan hormat untuk menjadi perhatian sekalian mengingat sensitivitas politik dan mekanisme internal yang telah kita lakukan," katanya.
Sebagian besar pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem mengusulkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang akan diusung oleh Partai NasDem pada Pemilu 2024.
Hal itu terungkap ketika 34 DPW mengusulkan nama-nama bakal calon presiden dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis.
Tak hanya Anies dan Ganjar yang diusulkan oleh DPW NasDem, nama Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, juga disebut sebagai bakal capres. (ant/act)
Load more