Peter Kasenda dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI (2016) menulis, Aidit memimpin badan rahasia dalam PKI dengan nama Biro Chusus (BC) PKI.
Presiden RI pertama Soekarno dan DN Aidit. (ist)
Badan ini dirancang sebagai intelijen yang menghimpun informasi dari para perwira militer simpatisan PKI.
Pada zamannya, tiap partai dan kelompok politik punya jaringan serupa dalam militer.
Informasi dari BC PKI penting untuk menentukan apakah PKI akan bertindak sebelum kudeta terjadi atau menunggu.
Berdasarkan rapat dengan para perwira militer, Kepala BC PKI Syam Kamaruzaman menyimpulkan pihak militer siap melancarkan langkah untuk mencegah kudeta terjadi.
Sayangnya, persiapan tak dilakukan dengan matang.
PKI mengira pihaknya hanya membantu tentara. Sebaliknya, tentara mengira mereka hanya mengikuti PKI.
Kamis, 30 September pukul 21.30, DN Aidit hendak menidurkan putranya Ilham Aidit.
Tiba-tiba, mobil Jeep tiba di depan rumahnya.
Istrinya, Soetanti, membentak dua orang berseragam militer warna biru yang ada di depan pintu.
Dedengkot PKI DN Aidit bersama keluarganya. (ist)
"Ini sudah malam!" kata Soetanti.
"Maaf, tapi ini darurat. Kami harus segera!" jawab mereka.
DN Aidit yang keluar menemui tamunya tak lama segera kembali ke kamar tidur.
Load more