Jayapura, Papua - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah, dua warga sipil karyawan PT. Indo Papua yang bekerja membangun jembatan tewas dibunuh di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Menurut saksi, kejadian yang berlangsung pada Minggu (22/08) itu bermula saat kedua korban Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas mengantar tiga warga ke Kali Yegi.
Namun sekitar pukul 15.00 WIT, datang Kepala Desa Kiribun ke Kamp Induk Indo Papua. Kades tersebut memberitahu bahwa warganya melihat ada dua orang yang dibakar bersama mobil di Sungai Brazza, Jalan Gunung. Kemudian perwakilan perusahaan tersebut melaporkan kejadian tersebut ke Polres Yahukimo.
Pukul 16.00 WIT, setelah mendapatkan informasi tersebut, personel gabungan Polres Yahukimo, Brimob Yon A BKO Polres Yahukimo serta Tim Satgas Gakum Nemangkawi bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Anggota tiba di TKP pukul 17.43 WIT. Mereka mendapati satu unit kendaraan Jenis Hilux double cabin yang diduga milik PT. Indo Papua telah hangus terbakar dan di dalam kendaraan tersebut terdapat dua korban. Tim selanjutnya mengamankan TKP dan menyisir lokasi sekitarnya.
Selesai melakukan penyisiran, tim kemudian membawa jenazah Rionaldo dan Dedi ke RSUD Dekai untuk diautopsi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal membenarkan terjadinya penyerangan terhadap dua orang sipil di Jembatan Sungai Brazza. Dia mengatakan, kedua korban diduga dibakar bersama mobil yang dikendarainya setelah dibunuh.
"Dalam kejadian ini pihak kami mengamankan satu buah anak panah, satu unit HP, dan satu unit mobil Hilux double cabin dengan kondisi hangus terbakar" ungkapnya.
Ahmad juga menuturkan KKB yang diyakini bertanggung jawab atas penyerangan tersebut merupakan kelompok pimpinan Tendius Gwijangge.
“Dari keterangan olah TKP, diduga pelaku pembantaian tersebut adalah KKB Wilayah Yakuhimo pimpinan Tendius Gwijangge,” tambahnya.
Ahmad memastikan pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan mengusut tuntas penyerangan ini.
Hingga saat ini personel Polda Papua masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. (Hendi Indrajaya/act)
Load more