Sebelum Meninggal, Soeharto Sempat Panggil Tutut, Bilang Sudah Tak Tahan Lagi dan Ingin Nyusul Tien
- Dokumen Tutut Soeharto
"Bapak mau menghadap kiblat," kata Soeharto.
Tutut pun akhirnya mengikuti keinginan Soeharto, ia lantas meminta sang adik Sigit Harjojudanto untuk memutarkan kasur ayah mereka agar menghadap kiblat.
Satu Hari Sebelum Meninggal

Presiden Kedua RI, Soeharto. (Istimewa)
Satu hari sebelum Soeharto tutup usia, Tutut menyebut bahwa ayahnya itu sempat mengajaknya bicara. Kala itu, Soeharto meminta Tutut mendekat ke arahnya.
"Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik," ucapnya lirih.
Saat itu Tutut masih bingung akan permintaan Soeharto.
"Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu," kata Soeharto.
Mendengar ucapan Soeharto, Tutut pun langsung merinding.
Seolah tak mau hal buruk terjadi, Tutut saat itu masih merasa optimis Soeharto dapat sembuh kembali.
Tak sampai di situ, Soeharto berpesan agar Tutut menjaga kerukunan Keluarga Cendana.
"Kamu dengarkan, wuk. Kamu anak bapak yang paling besar, sepeninggal bapak nanti, tetap jaga kerukunan kamu dengan adik-adikmu, cucu-cucu bapak dan saudara-saudara semua.
Kerukunan itu akan membawa ketenangan dalam hubungan persaudaraan, dan akan memperkuat kehidupan keluarga. Selain itu Allah menyukai kerukunan.
Ingat pesan bapak, tetap sabar dan jangan dendam. Allah tidak sare (tidur)," kata Soeharto.
Mendengar pesan dari ayahnya itu, Tutut pun tak mampu menahan air matanya. Ia lantas menangis karena takut kehilangan sang ayah.
Kala itu menurut Tutut, Soeharto memegang tangan Tutut sambil menenangkan Tutut.
"Jangan sedih, semua manusia pasti akan kembali kepada-nya. Tinggal waktunya berbeda. Bapak tidak akan hidup selamanya. Kamu harus ikhlas, Insya Allah kita akan bertemu suatu saat nanti, di alam lain.
Dekatlah dan bersenderlah selalu kalian semua hanya kepada Allah. Karena hanya Dia yang pasti bisa membawa kita ke surga. Doakan bapak dan ibumu," tulis Tutut.
Air mata Tutut semakin tak terbendung, menurut Tutut, ia hanya bisa terdiam dan takut kala itu.
Tutut memeluk Soeharto erat-erat lalu mencium tangannya. Karena Soeharto mengatakan lelah dan ingin istirahat, Tutut membetulkan posisi selimut ayahnya.
Load more