Kapolri Ungkap Ancaman Berat Indonesia 10 Tahun ke Depan: Cuaca Ekstrem, AI, hingga Polarisasi Sosial
- Polri
Jakarta, tvOnenews.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperingatkan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam satu dekade ke depan. Hal ini diungkapkan Sigit saat Rilis Akhir Tahun (RAT) Mabes Polri 2025 di Gedung Rupatama, Selasa, 30 Desember 2025.
Menurut Sigit, 10 tantangan utama yang harus diantisipasi mencakup cuaca ekstrem, kehilangan keanekaragaman hayati, perubahan sistem alam, kelangkaan sumber daya alam, hingga ancaman sosial dan teknologi seperti misinformasi, disinformasi, dampak negatif AI, ketimpangan sosial, polarisasi, spionase, perang siber, dan polusi.
Meski semua tantangan ini serius, Sigit menekankan, bencana alam akibat cuaca ekstrem merupakan yang paling nyata dampaknya bagi Indonesia.
"Bencana tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa, dan kerusakan infrastruktur. Tetapi juga memberikan tekanan besar terhadap stabilitas ekonomi," ujar Sigit.
Ia mencontohkan sejumlah bencana besar di Asia dalam beberapa tahun terakhir. Pada 28 November 2026, siklon tropis di Filipina menelan 643 korban jiwa, 183 orang hilang, dan kerugian diperkirakan mencapai 6 miliar USD.
Kemudian, pada 8 Desember 2025, gempa bermagnitudo 7,5 di Jepang mengakibatkan 34 orang luka-luka dan ratusan bangunan rusak. Di Indonesia, khususnya di Sumatera, sejak 23 November 2025, bencana alam terjadi di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, menelan 1.132 orang meninggal dunia dan 174 orang hilang.
"Pada saat yang sama terdapat 3 sistem siklon di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi," tutur Sigit.
Kapolri menekankan, kondisi ini menuntut kesiapsiagaan maksimal, mitigasi bencana yang matang, serta pengawasan terhadap teknologi dan dinamika sosial, demi menjaga stabilitas nasional dalam satu dekade mendatang.
Foe Peace Simbolon
Load more