KSAD Ungkap Ada Dugaan Upaya Sabotase Jembatan Bailey di Tengah Pemulihan Bencana Sumatera: Bautnya Dibongkar
- Abdul Gani Siregar-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak membeberkan perkembangan pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan sorotan utama pada pembangunan jembatan darurat yang menghadapi tantangan serius termasuk dugaan aksi sabotase.
Maruli yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Pembangunan Jembatan dalam pemulihan bencana di Sumatera menegaskan bahwa proses perbaikan infrastruktur, khususnya jembatan, bukan perkara mudah.
Sejumlah hambatan teknis dan akses menjadi tantangan sejak tahap awal.
“Jembatan agak rumit, setelah ada laporan, kita survei dulu apa jembatan yang paling sesuai. Kami cari apa yang harus dikirim dari Jakarta, kemudian di pelabuhan masuk, ada jalan rusak ada seminggu di jalan. Saya terus terang kepada anggota saya salut bisa sedemikian rupa,” kata Maruli dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).
Di tengah kondisi medan yang sulit, TNI AD terus mempercepat pembangunan jembatan darurat jenis bailey untuk memulihkan konektivitas antarwilayah.
Dari total kebutuhan, puluhan jembatan telah disiapkan dan sebagian telah terpasang.
“Bailey 44, 12 sudah selesai sisa 15 dalam perjalanan, enam sedang dipasang yang lain kita kumpulkan melalui Kemenhan akan dicari 100,” kata Maruli.
Namun, upaya pemulihan tersebut diwarnai temuan mengejutkan. Maruli mengungkap adanya dugaan sabotase terhadap jembatan bailey yang sedang dibangun di lokasi bencana.
Ia menegaskan tindakan tersebut terjadi di saat masyarakat masih berjuang bangkit dari dampak bencana.
“Kami ingatkan dalam kondisi ini harus kompak, bernegara harus kompak, kita meski dalam kondisi kompak ada yang berusaha sabotase jembatan bailey,” ujar Maruli.
Bahkan, kata dia, aksi sabotase tersebut dilakukan dengan cara membongkar baut-baut jembatan yang sedang dipasang.
“Dua hari lalu dibongkar baut-bautnya. Kami juga tidak menyangka ada orang sebiadab ini. Kami pikir masyarakat sedang kena bencana baut-buat dibongkar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Maruli turut memperlihatkan dokumentasi foto baut jembatan bailey yang dicabut.
Ia menduga aksi tersebut memiliki motif tertentu yang mengarah pada upaya merugikan pemerintah di tengah proses pemulihan.
“Dalam kondisi gini ada kelompok orang mau bisa dikatakan arahnya kepada pemerintah, korbankan pemerintah, masyarakat sedang kena bencana mau dikorbankan,” kata Maruli.
Ia mengaku terpukul dengan temuan tersebut hingga sulit beristirahat.
“Saya semaleman enggak bisa tidur mikirkan ini, orang sebiadab ini,” lanjutnya.
Maruli menilai sabotase infrastruktur di wilayah bencana berpotensi memunculkan narasi keliru yang justru memperparah kondisi masyarakat terdampak.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk tetap solid dan tidak terprovokasi.
“Nanti ada yang biang ini pengkondisian buat masyarakat mati. Itu bukan pengkondisian, itu biadab ini bukti nyata, kasihan masyarakat menjadi korban jangan sampai jiwanya jadi korban lagi,” tegas Maruli. (agr/nsi)
Load more