Enam Pohon Tumbang di Jakarta: Satu Orang Luka Hingga Gerbang Kantor Walikota Jakpus Ringsek
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang dibarengi angin kencang melanda wilayah DKI Jakarta pada Kamis (25/12).
Akibatnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat ada enam titik pohon tumbang yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat. Kejadian ini juga menyebabkan satu orang warga mengalami luka ringan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menjelaskan bahwa peristiwa ini tidak hanya dipicu oleh faktor cuaca, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi pohon yang sudah berumur.
“Rekapitulasi pohon tumbang, jumlah kejadian enam pohon tumbang, satu sempal dan satu orang luka ringan di wilayah Jakarta Pusat,” ujar Yohan dalam keterangan resminya, Jumat (26/12).
Kerusakan akibat pohon tumbang ini cukup beragam. Di Jalan Kebon Sirih, pohon yang roboh menimpa sedikitnya tiga unit sepeda motor, kabel listrik, hingga fasilitas halte busway.
Sementara itu, akses masuk ke pusat pemerintahan Jakarta Pusat sempat lumpuh sementara akibat pohon besar yang tumbang.
"Kemudian, di Jalan Tanah Abang I nomor 1, tepatnya terjadi di depan Kantor Walikota Jakarta Pusat, di mana pohon yang roboh menimpa gerbang utama kantor tersebut dan menutup akses jalan," jelas Yohan.
Titik lain yang terdampak meliputi Jalan Tanah Abang I nomor 8 yang mengganggu operasional kantor Dinas Bina Marga, Jalan Merdeka Selatan (depan BSI Tower) yang merusak satu tiang Penerangan Jalan Umum (PJU), serta gangguan akses jalan di Jalan Merdeka Barat dan Jalan Wahidin 2.
Petugas gabungan langsung sigap melakukan penanganan di lokasi-lokasi tersebut.
Yohan memaparkan bahwa cuaca buruk ini merupakan dampak tidak langsung dari adanya Siklon Tropis Bakung di Samudra Hindia, serta kehadiran bibit siklon 93S dan 95S.
Fenomena ini memicu pertumbuhan awan hujan yang masif, angin kencang, hingga potensi kenaikan pasang air laut (banjir rob).
Sebagai langkah mitigasi, BPBD DKI mengaku telah melakukan langkah proaktif sebelum bencana terjadi.
"Prinsipnya, kami tidak menunggu kejadian, tapi berupaya melakukan langkah antisipatif sejak dini," tegas Yohan dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Load more