Kamboja Tuduh Thailand Lakukan Serangan di Tengah Perundingan Damai Perbatasan
- Aditya Pradana Putra-Antara
Jakarta, tvOnenews.com — Ketegangan di kawasan Asia Tenggara kembali memanas setelah Kamboja menuduh militer Thailand melancarkan serangan bersenjata di wilayah perbatasan yang disengketakan, meskipun kedua negara baru saja menggelar putaran awal perundingan damai. Tuduhan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja pada Jumat (26/12/2025).
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata, mengatakan bahwa operasi militer Thailand dimulai sejak pagi hari dan dilakukan secara intensif. Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers di Phnom Penh dan dikutip media pemerintah Kamboja, Agence Kampuchea Presse.
Menurut Socheata, serangan dimulai dengan penembakan artileri berat yang menyasar sejumlah lokasi strategis dan sensitif di sepanjang perbatasan kedua negara. Beberapa titik yang disebut menjadi sasaran adalah kawasan Kuil Preah Vihear di Provinsi Preah Vihear, serta area Kuil Ta Krabey dan Ta Mone di Provinsi Oddar Meanchey.
“Kami mencatat adanya serangan artileri intensif dan operasi jet tempur pada dini hari. Puluhan peluru ditembakkan ke Desa Chouk Chey, disertai dengan penggunaan drone,” ujar Socheata.
Ia menegaskan bahwa serangan tersebut terjadi di saat kedua negara sedang berupaya meredakan ketegangan melalui jalur diplomasi. Tuduhan ini menambah kompleksitas konflik perbatasan yang selama bertahun-tahun menjadi sumber perselisihan antara Kamboja dan Thailand.
Hingga laporan ini disampaikan, belum ada konfirmasi maupun tanggapan resmi dari pihak Thailand terkait tuduhan tersebut. Namun, sehari sebelumnya, militer Thailand mengeluarkan pernyataan yang justru menyoroti temuan ranjau darat di wilayah perbatasan.
Angkatan Darat Kerajaan Thailand mengungkapkan bahwa mereka menemukan empat ranjau darat di dekat lokasi seorang prajurit Thailand yang terluka akibat menginjak ranjau di Provinsi Surin. Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X, militer Thailand menyebut ranjau-ranjau tersebut dipasang secara berurutan di jalur yang biasa dilalui pasukan.
“Ranjau tersebut berada sekitar 30 sentimeter dari lokasi ledakan awal,” tulis Angkatan Darat Kerajaan Thailand, tanpa menyebutkan pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan ranjau tersebut.
Situasi ini terjadi tak lama setelah Thailand dan Kamboja menggelar pembicaraan militer pertama sejak bentrokan kembali pecah. Pertemuan tersebut berlangsung pada Rabu (25/12/2025) di Provinsi Chanthaburi, Thailand, dan melibatkan perwakilan militer dari kedua negara.
Load more