BNPB Pastikan Distribusi Air Bersih di Tapanuli Tengah Berjalan Penuh Pascabencana
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan distribusi air bersih bagi warga Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, terus berjalan maksimal pascabanjir bandang yang disertai tanah longsor. Sejumlah mobil tangki air dikerahkan dan beroperasi penuh selama 24 jam guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa saat ini sebanyak tujuh unit mobil tangki air dikerahkan secara aktif. Enam unit berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum, sementara satu unit lainnya disiapkan langsung oleh BNPB. Operasional tersebut juga diperkuat dukungan dari sejumlah organisasi kemanusiaan, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI).
“Mobil tangki air beroperasi penuh selama 24 jam untuk menyuplai air bersih ke berbagai titik vital,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu, 21 Desember 2025.
Distribusi air bersih difokuskan pada lokasi-lokasi prioritas yang terdampak langsung bencana. Pasokan air dialirkan ke rumah sakit, dapur umum, lokasi pengungsian, hidran umum, hingga permukiman warga. Untuk menjaga kelancaran operasional, petugas menerapkan sistem piket dengan pembagian tiga shift kerja setiap harinya.
Menurut BNPB, skema distribusi intensif ini dilakukan karena sistem penyediaan air bersih di Tapanuli Tengah mengalami kerusakan berat akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi sejak akhir November 2025. Kerusakan tidak hanya terjadi pada fasilitas pendukung, tetapi juga menyasar infrastruktur utama penyediaan air.
BNPB mengonfirmasi bahwa Kantor PDAM Tapanuli Tengah mengalami dampak signifikan. Selain itu, sebagian besar jaringan perpipaan di sumber mata air turut rusak parah. Kondisi tersebut berdampak langsung pada terhentinya layanan air bersih di sedikitnya 15 kecamatan di wilayah Tapanuli Tengah.
Abdul Muhari menyebutkan, tim petugas gabungan hingga kini masih melakukan upaya perbaikan jaringan air bersih. Namun, proses tersebut menghadapi tantangan besar di lapangan. Salah satu kendala utama adalah potensi longsor susulan, mengingat wilayah terdampak masih sering diguyur hujan dengan durasi panjang.
“Petugas tetap bekerja di lapangan, meski harus menghadapi risiko longsor susulan dan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya membaik,” ujarnya.
Load more