Lima Gempa Bumi Terbaru Guncang Indonesia, Gunungkidul Terkuat Magnitudo 4,8
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia kembali dilanda serangkaian gempa bumi dalam sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya lima kejadian gempa signifikan yang dirasakan masyarakat di berbagai wilayah, dengan magnitudo bervariasi dan kedalaman relatif dangkal.
Gempa terbaru dan terkuat tercatat terjadi di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis, 18 Desember 2025 pukul 11.22.46 WIB, dengan kekuatan magnitudo 4,8. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa Gunungkidul Magnitudo 4,8
BMKG menjelaskan pusat gempa berada di laut sekitar 97 kilometer barat daya Gunungkidul, dengan kedalaman 13 kilometer. Titik koordinat gempa berada pada 8,82 Lintang Selatan dan 110,31 Bujur Timur.
“Gempa ini dirasakan dan informasinya diteruskan kepada masyarakat,” tulis BMKG melalui laman resminya.
Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan intensitas skala II–III MMI, antara lain:
-
Gunungkidul: II–III MMI
-
Bantul: II–III MMI
-
Sleman: II–III MMI
-
Kulonprogo: II–III MMI
-
Wonogiri: II MMI
Skala II MMI berarti gempa dirasakan oleh beberapa orang, terutama yang sedang berada di dalam rumah, namun tidak menimbulkan kerusakan.
Daftar Lima Gempa Terakhir Versi BMKG
BMKG mencatat lima gempa bumi terakhir yang dirasakan masyarakat dalam sepekan terakhir, dengan rincian sebagai berikut:
-
Gunungkidul, DIY – 18 Desember 2025
Magnitudo 4,8 -
Pidie Jaya, Aceh – 18 Desember 2025
Magnitudo 4,4 -
Alor, Nusa Tenggara Timur – 17 Desember 2025
Magnitudo 3,8 -
Muna, Sulawesi Tenggara – 16 Desember 2025
Magnitudo 4,1 -
Mukomuko, Bengkulu – 14 Desember 2025
Magnitudo 4,8
Seluruh gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami, meskipun sebagian di antaranya sempat dirasakan masyarakat.
Aktivitas Seismik Masih Tinggi
BMKG menyebut Indonesia memang berada di wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang rawan aktivitas tektonik. Pergerakan lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan gempa bumi kerap terjadi, baik di darat maupun di laut.
Dalam sepekan terakhir, BMKG mencatat aktivitas gempa dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Mayoritas gempa yang terjadi memiliki kedalaman dangkal hingga menengah, sehingga getarannya relatif mudah dirasakan oleh masyarakat.
Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa tidak semua gempa bumi berpotensi menimbulkan dampak besar, terutama jika magnitudo masih tergolong menengah dan pusat gempa berada jauh dari permukiman.
Load more