Tujuh Siswa Korban Tabrakan Mobil MBG di SDN Kalibaru Kembali Bersekolah, Polisi Lakukan Trauma Healing
- Antara
Menurut Maryati, upaya pemulihan ini penting agar siswa tidak mengalami trauma berkepanjangan yang bisa berdampak pada perkembangan psikologis dan prestasi belajar mereka.
“Ada beragam kegiatan yang diberikan hari ini. Tujuannya agar anak-anak bisa pulih dan kegiatan belajar mengajar kembali normal,” jelasnya.
Sekolah pun telah kembali menjalankan aktivitas seperti biasa dengan pengawasan ekstra, terutama di area halaman sekolah yang menjadi lokasi kecelakaan.
Total Korban Capai 22 Orang
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkapkan bahwa total korban dalam peristiwa tersebut mencapai 22 orang. Korban tidak hanya terdiri dari siswa, tetapi juga beberapa orang dewasa yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Rincian kondisi korban saat itu sebagai berikut:
-
3 orang menjalani perawatan di RS Cilincing
-
9 orang dirawat di RS Koja
-
10 orang lainnya menjalani rawat jalan
“Saat ini sebagian besar korban sudah membaik, namun beberapa masih dalam pemantauan medis,” ujar Erick.
Pihak kepolisian juga memastikan proses penyelidikan terkait penyebab kecelakaan masih terus berjalan. Pemeriksaan terhadap pengemudi dan kondisi kendaraan MBG dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian yang membahayakan keselamatan publik.
Komitmen Keamanan dan Pemulihan
Polres Metro Jakarta Utara menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menangani aspek hukum dari peristiwa tersebut, tetapi juga memastikan pemulihan menyeluruh bagi para korban, khususnya anak-anak.
Pendampingan psikologis akan terus dilakukan secara bertahap hingga siswa benar-benar merasa aman dan nyaman kembali berada di sekolah. Polisi juga mengimbau seluruh pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan dan keselamatan, terutama di lingkungan sekolah.
Dengan kembalinya tujuh siswa ke bangku sekolah, diharapkan suasana belajar di SDN 01 Kalibaru dapat berangsur pulih, meski pendampingan dan perhatian tetap diperlukan agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari. (ant/nsp)
Load more